Polisi Minta Bantuan Keluarga untuk Bujuk Nur Sajat agar Pulang ke Malaysia
Kepolisian Malaysia meminta bantuan keluarga Nur Sajat untuk membujuk pengusaha kosmetik itu yang sedang berada di Thailand itu kembali ke negaranya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Sajat diduga mencari status pengungsi di Australia
Thailand selama ini dikenal sebagai negara yang ramah LGBT.
Namun penangkapan Sajat baru-baru ini bukanlah mengenai preferensi seksualnya, melainkan kepemilikan paspor yang tidak valid.
Menurut Harian Metro, paspornya telah dicabut oleh otoritas Malaysia.
Saat ini, Sajat telah dibebaskan dengan jaminan setelah membayar RM8.343 untuk pelanggaran terkait imigrasi, yang didakwakan kepadanya di pengadilan Thailand.
Dia harus melapor ke pihak berwenang setiap 14 hari sekali.
Sumber mengatakan kepada harian Melayu bahwa Sajat "mendapatkan izin untuk pindah dan berlindung di Australia".
Dikabarkan saat ini Sajat memegang kartu Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan mengklaim bahwa dia adalah seorang pengungsi.
Sumber tersebut menambahkan bahwa motivasi sebenarnya Sajat untuk melarikan diri ke Australia adalah karena dia menerima ancaman pembunuhan setelah mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan Islam.
Aktivis membela Sajat dengan hashtag #LeaveSajatAlone dan #FreeSajat
Penangkapan Sajat di Thailand telah memicu gerakan #LeaveSajatAlone dan #FreeSajat.
Di Twitter, artis satir politik Fahmi Reza dan aktivis hak asasi manusia Michelle Yesudas secara terbuka menyerukan pihak berwenang untuk #LeaveSajatAlone.
Sebuah cuitan oleh Marina Mahathir mendapat lebih dari 1.700 likes tentang isu ini.
Putri mantan perdana menteri itu mengatakan dia berharap pihak berwenang Malaysia berupaya keras untuk menemukan putri Indira Gandhi atau pemodal buronan Low Taek Jho saja.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Nur Sajat