CEO Pfizer Prediksi Kehidupan Normal akan Kembali Tahun Depan, Vaksinasi Tahunan Mungkin Dibutuhkan
CEO Pfizer Albert Bourla memprediksi kehidupan normal akan kembali dalam setahun, menambahkan vaksinasi Covid-19 tahunan mungkin diperlukan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - CEO Pfizer Albert Bourla memprediksi kehidupan normal akan kembali dalam setahun, menambahkan vaksinasi Covid-19 tahunan mungkin diperlukan, CNBC melaporkan.
"Dalam setahun saya pikir kita bisa mendapatkan kembali kehidupan normal," ujar Bourla dalam wawancara ABC "This Week", Minggu (26/9/2021).
Namun, ada yang perlu diperhatikan.
"Saya tidak berpikir bahwa ini berarti varian tidak akan terus datang, dan saya tidak berpikir bahwa ini berarti kita dapat menjalani hidup tanpa vaksinasi," kata Bourla.
"Tapi itu, sekali lagi, masih harus dilihat."
Baca juga: Kemenkes Masih Tunggu Kajian Lebih Lanjut Soal Manfaat Pfizer untuk Anak di Atas 5 Tahun
Baca juga: FDA Izinkan Booster Pfizer untuk Lansia dan Warga AS yang Berisiko Terpapar Covid-19
Prediksi Bourla tentang kapan kehidupan normal akan kembali sesuai dengan prediksi CEO Moderna Stéphane Bancel.
"Saya berasumsi, mulai hari ini, dalam satu tahun," kata Bancel kepada surat kabar Swiss Neue Zuercher Zeitung, menurut Reuters pada hari Kamis, ketika ditanya perkiraannya soal kapan kembali ke kehidupan normal.
Untuk mewujudkan prediksinya, Bourla menyarankan suntikan vaksin virus corona tahunan mungkin diperlukan.
"Skenario yang paling mungkin bagi saya adalah, karena virus ini menyebar ke seluruh dunia, maka varian baru akan terus bermunculan," kata Bourla.
"Juga kita akan memiliki vaksin yang akan bertahan setidaknya satu tahun, dan saya pikir skenario yang paling mungkin adalah vaksinasi tahunan, tetapi kita tidak tahu persis, kami harus menunggu dan melihat datanya."
Jumat lalu, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dr. Rochelle Walensky mengizinkan distribusi suntikan booster dari Covid-19 Pfizer/BioNTech untuk mereka yang berada di lingkungan kerja berisiko tinggi.
Walensky menyetujui mendistribusikan suntikan booster ke orang Amerika yang lebih tua dan orang dewasa dengan kondisi medis yang mendasarinya setidaknya enam bulan setelah rangkaian suntikan pertama mereka, sesuai dengan panel penasehat.
Organisasi Kesehatan Dunia sangat menentang peluncuran suntikan booster.
WHO mengatakan negara-negara kaya harus memberikan dosis ekstra ke negara-negara dengan tingkat vaksinasi rendah.