Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Parlemen Partai Republik AS Berupaya Ungkap 'Bias' terkait Investigasi Asal Usul Covid-19

Para ahli yang dikonsultasikan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden disebut telah menyampaikan hal yang 'bias' tentang asal-usul Covid-19.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Anggota Parlemen Partai Republik AS Berupaya Ungkap 'Bias' terkait Investigasi Asal Usul Covid-19
AFP
Pekerja sebuah laboratorium mengenakan APD menangani pengujian Covid-19 di fasilitas pengujian di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 4 Agustus 2021. 

Karena Komunitas Intelijen tetap terbagi pada dua pokok permasalahan, yakni apakah penyakit itu muncul secara alami atau bocor dari laboratorium.

Satu-satunya hal yang berhasil diartikulasikan oleh laporan intelijen Amerika dengan sangat percaya diri adalah bahwa Covid-19 bukan merupakan senjata biologis buatan China.

Namun, kesimpulan ini tentunya tidak memuaskan Partai Republik, lantaran beberapa di antaranya terus menegaskan bahwa virus corona bocor dari laboratorium Wuhan.

Selain itu mereka juga menuduh pemerintahan Biden kurang berkomitmen dalam upaya pengungkapan kebenaran tentang asal-usul virus tersebut.

"Sayangnya, pemerintahan Biden menolak untuk menyelidiki asal-usul virus ini secara serius," kata Perwakilan Partai Republik dari negara bagian Texas, Michael McCaul.

Baca juga: Kasus Covid-19 di China Terus Naik, Wabah Terparah Sejak Wuhan

Menanggapi tuduhan lanjutan bahwa virus itu bocor dari laboratorium China, pemerintah China membantah dan menegaskan bahwa klaim tersebut tidak benar.

Negara di kawasan Asia Timur itu bahkan menolak untuk ikut ambil bagian dalam penyelidikan kedua yang dipimpin WHO tentang asal-usul penyakit tersebut, setelah kemungkinan kebocoran laboratorium dimasukkan dalam proposal.

Berita Rekomendasi

"Dalam beberapa aspek, rencana WHO untuk tahap selanjutnya dari penyelidikan asal virus corona tidak menghormati akal sehat, dan itu bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Tidak mungkin bagi kami untuk menerima rencana seperti itu," tegas Wakil Kepala Komisi Kesehatan Nasional China, Zeng Yixin pada Juli lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas