Studi di Amerika: Pasien Covid-19 yang Lebih Muda Lebih Cepat Pulih Indera Penciumannya
Studi di Amerika menunjukkan bahwa indera penciuman dan perasa pasien Covid-19 yang lebih muda akan lebih mudah pulih dibandingkan yang lebih tua
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM – Studi di Amerika menunjukkan orang berusia di bawah 40 tahun yang terinfeksi Covid-19 lebih mungkin pulih dari kehilangan indra penciuman dan perasa dibandingkan dengan orang yang lebih tua.
Hasil penelitian diterbitkan di American Journal of Otolaryngology pada Selasa (5/10/2021).
Data menunjukkan, secara keseluruhan empat dari lima orang yang selamat dari Covid-19 memulihkan indra penciumannya dalam waktu enam bulan.
"Kami memang melihat sekitar 80 persen tingkat pemulihan dalam periode enam bulan atau lebih lama," kata rekan penulis studi Dr Evan Reiter dalam siaran pers.
"Namun, 20 persen berarti angka yang masih tinggi, mengingat jutaan orang telah menderita Covid-19," kata Reiter, profesor dan wakil ketua otolaringologi di Fakultas Kedokteran Universitas Virginia Commonwealth di Richmond.
Baca juga: Mengenal Anosmia, Gejala yang Kini Banyak Dialami Pasien Covid-19
Baca juga: CARA Menyembuhkan Anosmia, Mulai dari Latihan Penciuman hingga Berhenti Merokok
Menurut para peneliti, hilangnya indera penciuman dan rasa dianggap sebagai gejala khas virus.
Juga ditemukan bahwa orang yang mengalami penurunan sensorik ini untuk waktu yang lebih lama juga mungkin berisiko lebih tinggi untuk penyakit parah.
Penelitian merupakan bagian dari proyek survei kehilangan bau dan rasa akibat Covid-19 yang sedang berlangsung di VCU.
Pada survei ini, Reiter dan rekan-rekannya menanyai 798 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas yang dites positif terkena virus dan melaporkan penurunan sensorik sebagai akibatnya.
Menurut para peneliti, berdasarkan temuan mereka tentang hilangnya indera penciuman dan perasa yang berkepanjangan, lebih dari 20 juta orang bisa tanpa indera penciuman selama lebih dari enam bulan. Ini mengingat ada lebih dari 230 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia.
Baca juga: Trik Mengembalikan Penciuman karena Covid-19, Latihan Kenali 4 Bau Berbeda Dua Kali Sehari
Baca juga: Waspada Terinfeksi Covid-19, Ini Cara Sederhana Mendeteksi Gangguan Penciuman
Dalam hasil survei sebelumnya yang diterbitkan pada bulan April, kata peneliti, 43 persen peserta survei melaporkan merasa tertekan dan 56 persen melaporkan penurunan kenikmatan hidup saat mengalami kehilangan penciuman atau rasa.
Para peneliti mengatakan, kekhawatiran kualitas hidup yang paling umum adalah berkurangnya kenikmatan makan, dengan 87 persen responden menunjukkan itu adalah masalah.
Juga disebutkan, ketidakmampuan untuk mencium bau asap adalah risiko keamanan yang paling umum, dilaporkan oleh 45 persen dari mereka yang disurvei.
Data menunjukkan, 55 persen responden melaporkan kehilangan indra penciuman dan perasa, kehilangan nafsu makan. Selain itu, 37 persen responden juga melaporkan penurunan berat badan.