Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Southwest Airlines Batalkan 1.800 Penerbangan dalam 2 Hari Gara-gara Karyawannya Mogok Massal

Ribuan calon penumpang yang telah memesan tiket penerbangan Southwest Airlines untuk perjalanan akhir pekan mereka, telah terdampar di bandara Amerika

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Southwest Airlines Batalkan 1.800 Penerbangan dalam 2 Hari Gara-gara Karyawannya Mogok Massal
Yahoo Finance
Pesawat Southwest Airlines 

TRIBUNNEWS.COM, TEXAS - Ribuan calon penumpang yang telah memesan tiket penerbangan Southwest Airlines untuk perjalanan akhir pekan mereka, telah terdampar di bandara Amerika Serikat (AS) setelah maskapai itu secara tiba-tiba membatalkan penerbangan.

Ini terjadi di tengah rumor adanya protes yang dilakukan karyawan maskapai terhadap mandat vaksin virus corona (Covid-19) pemerintah.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (11/10/2021), mengutip data pelacakan penerbangan, Southwest yang dikenal sebagai maskapai dengan harga yang relatif rendah, membatalkan setidaknya 1.018 penerbangan pada hari Minggu kemarin, selain 808 penerbangan yang dibatalkan sehari sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada Sabtu lalu, SouthWest menyalahkan tingkat pembatalan yang tidak normal pada masalah kontrol lalu lintas udara (ATC) dan 'cuaca yang mengganggu'.

Perusahaan itu juga mengaku tengah berupaya untuk 'memulihkan' operasi.

Baca juga: United Airlines PHK 593 Karyawannya Karena Gagal Dapatkan Vaksin

Namun, situasi ini tampaknya semakin memburuk pada hari Minggu, saat akun Twitter SouthWest dibanjiri keluhan dari penumpang yang merasa tidak puas dan mengklaim bahwa penerbangan telah dibatalkan secara tiba-tiba dan karyawan maskapai pun tidak terlihat untuk mengatasi masalah ini.

"Penerbangan tiba-tiba dibatalkan dan sekarang tidak ada yang terlihat di meja pengaduan untuk membantu para pelanggan," kata Kevin Michael Martin.

Berita Rekomendasi

Sementara penumpang lainnya yang tampaknya terdampar di bandara Dallas, Texas, memposting foto antrean panjang.

"Counter agen tiket tidak jelas seperti ini," cuit penumpang itu.

Melihat keluhan ini, Southwest pun menegaskan kekacauan itu hanyalah akibat dari 'masalah ATC dan cuaca yang mengganggu'.

"Terima kasih telah terus bersama kami hari ini," kata SouthWest.

Southwest Airlines Pilots Association (SWAPA) yang mewakili sekitar 10.000 pilot justru malah menambah kekisruhan yang terjadi terkait spekulasi pemogokan yang sedang berlangsung.

"Kami berfokus pada keselamatan awak, penumpang, dan mengatasi tantangan operasional, bukan tindakan pekerjaan tidak resmi," tegas SWAPA.

Namun sumber internal maskapai tersebut telah melaporkan, petugas lalu lintas udara melakukan 'mogok massal' di pusat kontrol lalu lintas udara federal di Hilliard, Florida, karena adanya aturan vaksinasi wajib.

"Protes yang dilaporkan menyebabkan 'gelombang efek' ini telah  melumpuhkan operasi SouthWest," kata Koresponden nasional untuk NewsNation, Leland Vittert, dalam akun Twitternya.

Menanggapi rumor pemogokan massal pada Minggu sore, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pun membantah laporan itu.

"Tidak ada kekurangan staf lalu lintas udara FAA yang dilaporkan sejak Jumat. Penundaan dan pembatalan penerbangan terjadi selama beberapa jam pada Jumat sore karena cuaca buruk yang meluas, pelatihan militer dan staf yang terbatas di satu area Pusat Kontrol Lalu Lintas Rute Udara Jacksonville," kata lembaga tersebut.

Di sisi lain, Chief Operating Officer Otoritas Penerbangan Jacksonville, Tony Cugno dilaporkan mengirimkan email ke dewan direksi JAA dan melemparkan kesalahan pada beberapa karyawan yang mengambil 'cuti normal yang disetujui' serta pengontrol yang harus tinggal di rumah selama 48 jam setelah menerima vaksin Covid-19.

SouthWest Airlines menjadi salah satu maskapai penerbangan besar terakhir AS terakhir yang memperkenalkan mandat vaksin untuk karyawannya sejak Senin lalu, setelah perusahaan itu dilaporkan ditekan oleh Penasihat Covid-19 Gedung Putih Jeffrey Zients untuk mematuhi mandat vaksinasi Presiden AS Joe Biden.

Sekitar 56.000 karyawan SouthWest masih memiliki waktu hingga 8 Desember mendatang untuk mendapatkan vaksinasi jika mereka ingin mempertahankan pekerjaan.

Perlu diketahui, mandat vaksin Biden menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki lebih dari 100 karyawan harus mewajibkan pekerjanya untuk mendapatkan suntikan Covid-19 atau melakukan tes virus setiap minggu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas