Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Jepang Fumio Kishida Persiapkan Vaksinasi Booster, Paling Cepat Dimulai Desember 2021

Fumio Kishida menekankan perlunya segera vaksinasi ketiga serta penggunaan digitalisasi untuk mempercepat vaksinasi Covikd-19.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in PM Jepang Fumio Kishida Persiapkan Vaksinasi Booster, Paling Cepat Dimulai Desember 2021
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
PM Jepang Fumio Kishida saat sidang parlemen (majelis tinggi), Selasa (12/10/2021). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menekankan perlunya segera vaksinasi ketiga (vaksin booster) serta penggunaan digitalisasi untuk mempercepat vaksinasi Covikd-19 di Jepang.

"Kami akan mempersiapkan vaksinasi ketiga, dengan asumsi bahwa itu akan dimulai paling cepat pada bulan Desember, mulai kalangan medis, dan melakukan segala upaya untuk memastikan implementasi yang lancar. Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan keselamatan dan keamanan rakyat," kata PM Jepang Fumio Kishida dalam sidang parlemen (majelis tinggi), Selasa (12/10/2021) siang.

"Yang paling penting dari sudut pandang ketenangan pikiran orang untuk tidak membuatnya serius. Penting untuk mengumpulkan pasien dengan penyakit sedang atau lebih rendah dan mengobati mereka secara efisien. Seharusnya dilakukan dengan cara yang tepat sasaran," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal (LDP) untuk majelis tinggi, Hiroshige Seko.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan mengingat refleksi musim panas ini bahwa tempat tidur corona tidak berfungsi dengan baik, maka pihaknya akan menginstruksikan semua pihak terkait untuk menunjukkan kerangka gambaran keseluruhan penanggulangan corona dalam waktu dekat.

"Kami juga akan bekerja keras untuk mengamankan perawatan medis sementara. Demikian pula fasilitas tunggu rawat inap," ujarnya.

Baca juga: WHO Rekomendasikan Booster Covid-19 untuk Orang dengan Kekebalan Tubuh Lemah

Mengenai dimulainya kembali kegiatan ekonomi, Hiroshige Seko mengatakan jika pergerakan ekonomi tidak dilanjutkan sampai menjadi 'Zero Corona', ekonomi akan mati.

Berita Rekomendasi

"Jadwal seperti apa yang akan digunakan untuk melonggarkan pembatasan bisnis dengan menggunakan sertifikat vaksinasi, dan lainnya. Apakah ingin melanjutkan ini?" tanya Seko.

Menanggapi hal itu PM Kishida mengatakan pihaknya bertujuan untuk digitalisasi cepat sertifikat vaksinasi.

"Dan kami akan terus mempertimbangkan realisasi pengiriman elektronik pada akhir tahun ini. Rincian relaksasi khusus pembatasan perilaku seperti makan dan minum dalam berbagai kegiatan," kata dia.

Selain itu PM Jepang juga akan segera mempertimbangkan dan menunjukkan waktu berdasarkan peragaan teknis terkait pemanfaatan sertifikat vaksinasi.

"Melalui ini, menjadi jelas bahwa Partai Demokrat Liberal (LDP) dan Partai Demokrat Konstitusional (oposisi) tampak memiliki arah yang berbeda tentang Jepang yang seharusnya. Jadi saya ingin sampaikan ini kepada rakyat dalam pemilihan DPR nanti dan mohon dukungannya," kata Fukuyama, sekretaris jenderal Partai Demokrat Konstitusional (oposisi).

Dalam konferensi pers, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal, Hiroshige Seko, mengatakan, "Saya pikir sikap dan tekad untuk mengatasi tindakan corona, serta makna dan isi 'kapitalisme baru' disampaikan dengan cara yang mudah dipahami."

Perdana Menteri Kishida menyatakan bahwa dia tidak akan mengambil revisi perpajakan atas pendapatan keuangan orang kaya dalam reformasi pajak tahun fiskal berikutnya.

Baca juga: Menteri Kesehatan Shigeyuki Goto Akui Terjadi Kesalahan Pengiriman Uang Pensiun 3.041 Warga Jepang

Dengan demikian PM Kishida memutuskan untuk memberikan prioritas utama untuk itu.

"Saya pikir dia akan melangkah masuk dan masa depan baru akan dilakukan ketika dia melihat waktunya sudah tepat," ungkap Seko.

Pada saat kampanye Kishida menjanjikan akan melakukan sistem perpajakan bersadarkan sistem distribusi dan meringankan pajak yang ditanggung kalangan orang kaya.

Namun semua itu dipetieskan dulu saat ini, menunggu saatnya tiba.

"Fokusnya kini kepada peningkatan pendapatan negara agar gaji/upah pekerja dapat segera dinaikkan di Jepang. Dengan begitu diharapkan perputaran roda perekonomian dapat berjalan lebih cepat lagi," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (12/10/2021).

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas