Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kesenjangan Militer AS dan China Kian Tipis, Washington Resah dengan Kemampuan Rudal Hipersonik RRC

Militer China dilaporkan telah melakukan uji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang mengelilingi Bumi pada Agustus lalu.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kesenjangan Militer AS dan China Kian Tipis, Washington Resah dengan Kemampuan Rudal Hipersonik RRC
STR / KCNA MELALUI KNS / AFP
Ilustrasi rudal. 

Pentagon minggu lalu menguji hipersonik bertenaga scramjet, menyebutnya "demonstrasi yang sukses dari kemampuan yang akan membuat rudal jelajah hipersonik menjadi alat yang sangat efektif untuk prajurit kita."

Sementara itu, pengumuman tes rudal hipersonik Korea Utara menunjukkan bahwa mereka masih harus melangkah lebih jauh. Tes tersebut berfokus pada kemampuan manuver dan karakteristik penerbangan.

"Berdasarkan penilaian karakteristiknya seperti kecepatan, itu pada tahap awal pengembangan dan akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dikerahkan," kata militer Korea Selatan dan AS dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Apakah rudal hipersonik adalah pengubah permainan nuklir?

Potongan video yang dipublikasikan televisi Rusia Zvezda menunjukkan rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari kapal penjelajah dalam sebuah latihan perang.

Para pakar mengatakan, rudal hipersonik tidak serta merta mengubah keseimbangan nuklir global, tetapi malah menambahkan metode pengiriman baru yang kuat ke triad tradisional pembom, ICBM yang diluncurkan dari darat, dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.

Risiko utama adalah tidak mengetahui apakah rudal hipersonik musuh memiliki hulu ledak konvensional atau nuklir.

Berita Rekomendasi

Selain itu, menggarisbawahi keunggulan rudal hipersonik, laporan CRS mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal AS tidak memadai untuk mendeteksi, melacak, dan merespons tepat waktu.

Cameron Tracy, pakar pengendalian senjata di Universitas Stanford, menyebut rudal hipersonik adalah kemajuan evolusioner.

Ini jelas bukan pengubah permainan, katanya. "Ini perlombaan senjata ... Sebagian besar, ini untuk menunjukkan bahwa senjata apa pun yang dapat dikembangkan orang lain, Anda akan memilikinya terlebih dahulu."

Solusinya, menurut Tracy, adalah memasukkan rudal hipersonik dalam negosiasi pengendalian senjata nuklir, meskipun saat ini Korea Utara dan China bukan bagian dari pakta apa pun.

"Pengembangan senjata ini, perlombaan senjata hipersonik ini, mungkin bukan situasi yang paling stabil. Jadi akan lebih baik untuk bertindak secepat mungkin," pungkas Tracy.

Sebagian berita tayang di Kompas.com dengan judul: Mengenal Rudal Hipersonik dan Kenapa Diincar Banyak Negara 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas