POPULER Internasional: Taliban Puji Pelaku Bom Bunuh Diri | Keberadaan Nur Sajat Ditanggapi Malaysia
Berita populer Internasional, di antaranya Taliban yang memuji para pelaku bom bunuh diri yang tewas selama perang melawan eks pemerintah Afghanistan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Berita populer Internasional pertama datang dari Taliban yang memuji para pelaku bom bunuh diri yang tewas selama perang melawan eks pemerintah Afghanistan dan sekutu Barat.
Sementara itu di Haiti, geng yang menculik 17 meminta tebusan Rp14 miliar per orang.
Soal peluncuran rudal balistik kapal selam Korea Utara, AS meminta Pyongyang untuk menahan diri.
Terakhir, keberadaan Nur Sajat di Australia ditanggapi pihak Malaysia.
Selengkapnya, ini berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Taliban Puji Pelaku Bom Bunuh Diri, Janjikan Uang dan Tanah Bagi Keluarga
Taliban memuji para pelaku bom bunuh diri yang tewas selama perang melawan eks pemerintah Afghanistan dan sekutu Barat.
Dilansir Reuters, Taliban bahkan memberikan uang tunai dan menjanjikan tanah kepada keluarga para bomber.
Ini diumumkan Kementerian Dalam Negeri pemerintahan Taliban dalam sebuah pernyataan.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri, Sirajuddin Haqqani bertemu dengan para keluarga pembom dalam sebuah acara di Hotel Intercontinental di Kabul pada Senin malam.
Diketahui, itu merupakan lokasi sasaran bom bunuh diri pada 2018 silam.
Baca juga: Diplomat AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad Mengundurkan Diri
Baca juga: Novel Baswedan Beberkan Setumpuk Serangan Sistematis, dari Isu Taliban Hingga Alih Status Pegawai
Haqqani sendiri merupakan tokoh Taliban yang dicap sebagai 'teroris global'.
Sejumlah foto resmi pertemuan itu dirilis pada Selasa.
Namun wajah Haqqani tidak diperlihatkan secara jelas.
"Dalam pidatonya, menteri memuji jihad dan pengorbanan para syuhada dan Mujahidin dan menyebut mereka pahlawan Islam dan negara," bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri di Twitter.
Juru bicara Qari Sayeed Khosti mengatakan, keluarga pelaku bom bunuh diri diberi pakaian, uang senilai 10.000 afghani (USD112 atau sekira Rp1,5 juta), dan dijanjikan sebidang tanah.
2. Penculikan 17 Misionaris di Haiti, Anggota Geng Minta Tebusan Rp 14 Miliar per Kepala
Geng Haiti yang menculik 17 misionaris dari AS dan 1 dari Kanada meminta tebusan $1 juta (sekitar Rp14 miliar) per kepala, ungkap pejabat Haiti seperti yang dilansir Independent.
17 orang yang diculik itu, yang salah satunya bayi berusia 8 bulan, dibawa oleh geng "400 Mawozo" pada hari Sabtu (16/10/2021).
Mereka diculik di tengah perjalanan pulang dari panti asuhan di Croix-des-Bouquets, pinggiran timur laut ibu kota Port-au-Prince, kata pejabat.
Menteri Kehakiman Haiti Liszt Quitel mengatakan pada hari Senin bahwa para misionaris ditahan di sebuah rumah persembunyian di luar pinggiran kota oleh geng.
Quitel mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa polisi Haiti dan FBI telah melakukan kontak dengan anggota geng.
Negosiasi diperkirakan dapat berlangsung selama berminggu-minggu.
Baca juga: Pemogokan Umum di Haiti setelah 17 Misionaris Diculik Geng, Jalan-jalan Tampak Kosong
Baca juga: 17 Misionaris Diculik Anggota Geng di Haiti, Lima di Antaranya Anak-anak
Para misionaris tersebut berasal dari Christian Aid Ministries (CAM) yang berbasis di Ohio, AS.
CAM mengkonfirmasi penculikan tersebut pada hari Minggu dalam sebuah pernyataan, menyebut bahwa mereka yang diculik adalah 5 pria, 7 wanita, dan 5 anak-anak.
Kelima anak tersebut termasuk bayi berusia 8 bulan dan empat anak di bawah umur lainnya berusia 3, 6, 14, dan 15 tahun.
Dan Hooley, mantan direktur lapangan untuk Christian Aid Ministries di Haiti, mengatakan kepada CNN pada hari Minggu bahwa semua misionaris yang diculik diperkirakan berada di kendaraan yang sama.
3. Korea Utara Mengkonfirmasi Peluncuran Rudal Balistik Kapal Selam, AS Minta Pyongyang Menahan Diri
Korea Utara melakukan uji tembak rudal balistik baru yang lebih kecil dari kapal selam, kantor berita KCNA mengkonfirmasi pada Rabu (20/10/2021).
Pernyataan dari media pemerintah itu muncul sehari setelah militer Korea Selatan melaporkan bahwa mereka yakin Korea Utara telah menembakkan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) di lepas pantai timurnya.
KCNA mengatakan SLBM baru menampilkan kemampuan canggih termasuk mobilitas sayap dan mobilitas lompatan meluncur.
SLBM baru ini akan sangat berkontribusi untuk meningkatkan pertahanan negara, terutama untuk operasional bawah laut angkatan laut Korea Utara.
"SLBM akan sangat berkontribusi untuk menempatkan teknologi pertahanan negara pada tingkat tinggi dan untuk meningkatkan kemampuan operasional bawah laut angkatan laut kita," tulis KCNA sebagaimana dilansir Channel News Asia.
Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistiknya ketika AS, Korea Selatan, dan Jepang akan Bertemu di Seoul
Diketahui, SLBM "tipe baru" Korea Utara diluncurkan dari kapal selam yang sama yang terlibat dalam uji coba SLBM lama pada 2016.
Korea Utara memiliki armada besar kapal selam tua, tetapi belum mengerahkan kapal selam rudal balistik operasional di luar kapal eksperimental kelas Gorae yang digunakan dalam pengujian.
Foto-foto terbaru yang dirilis oleh KCNA menunjukkan rudal yang lebih tipis dan lebih kecil dari desain SLBM Korea Utara sebelumnya.
Kemungkinan rudal tersebut merupakan model yang sebelumnya tidak terlihat yang pertama kali dipamerkan di pameran pertahanan di Pyongyang pekan lalu.
SLBM yang lebih kecil dapat berarti lebih banyak rudal yang disimpan di satu kapal selam, meskipun dengan jangkauan yang lebih pendek.
4. Transgender Nur Sajat Tinggal di Australia, Menag Malaysia: Kami akan Beri Konseling Jika Ia Kembali
Menteri Agama de facto Malaysia Idris Ahmad mengatakan pemerintah akan menawarkan konseling kepada transgender Nur Sajat jika dia kembali ke Malaysia.
Hal itu disampaikan Idris saat didatangi media dalam acara Maulidur Rasul di Kuala Lumpur, Selasa (19/10/2021), seperti dilansir Malaysia Kini.
"Sekarang dia di Australia, kami akan memberikan konseling jika dia kembali ke Malaysia," katanya singkat.
Sebelumnya, Nur Sajat mengungkapkan dirinya kini tinggal di Australia dan akan memulai hidup baru di sana.
Dikutip dari The Star, melalui TikTok-nya, Nur Sajat mengaku berada di Canterbury, pinggiran kota yang berjarak 12 km dari Sydney.
Sekarang ia ingin mencoba memulai hidup baru.
Nur Sajat berkata saat ini sedang menjalani karantina Covid-19.
Setelah masa karantina selesai, ia akan bertemu dengan beberapa pihak untuk membahas pekerjaan.
Menurut Nur Sajat, dia memilih pindah ke Australia karena negara itu menerimanya.
Baca juga: Polisi Minta Bantuan Keluarga untuk Bujuk Nur Sajat agar Pulang ke Malaysia
Baca juga: 7 FAKTA Nur Sajat, Transgender sekaligus Pengusaha Kosmetik Malaysia yang Sempat Ditahan di Thailand
Ia juga membantah melarikan diri dari pihak berwenang di Malaysia.
(Tribunnews.com)