Serangan Drone AS Habisi Pemimpin Senior Al Qaeda di Suriah
Militer AS mengklaim telah membunuh pemimpin senior Al Qaeda, Abdul Hamid al-Matar menggunakan serangan pesawat tak berawak di Suriah.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Militer Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh pemimpin senior Al Qaeda, Abdul Hamid al-Matar menggunakan serangan pesawat tak berawak di Suriah.
"Kematian pemimpin senior al-Qaeda ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih lanjut dan melakukan serangan global yang mengancam warga AS, mitra kami, dan warga sipil tak berdosa," kata jubir Komando Pusat AS, Mayor Angkatan Darat AS John Rigsbee dalam sebuah pernyataan pada Jumat (22/10/2021).
Lebih lanjut, Rigsbee mengatakan tidak ada korban lain dari serangan tersebut.
Dilansir Al Jazeera, dia mengatakan penyerangan menggunakan pesawat MQ-9.
Diketahui pembunuhan tersebut terjadi dua hari setelah penyerangan di sebuah pos AS di Suriah.
Baca juga: Serangan Bom di Suriah Menewaskan 13 Personel Militer, Polisi: Ini Tindakan Pengecut
Baca juga: Produsen Pelumas Amerika Serikat Siap Ramaikan Pasar Oli Kendaraan di Indonesia
"Al-Qaeda terus menghadirkan ancaman bagi Amerika dan sekutu kami."
"Al-Qaeda menggunakan Suriah sebagai tempat yang aman untuk membangun kembali, berkoordinasi dengan afiliasi eksternal, dan merencanakan operasi eksternal," kata Rigsbee.
Rigsbee tidak menjelaskan alasan di balik pengiriman pesawat tak berawak itu apakah untuk balas dendam.
Dia juga tidak mengungkap lokasi penyerangan itu secara detail.
Pada September lalu, Pentagon juga melakukan serangan di Suriah barat laut yang merupakan wilayah para militan.
Di sana seorang pemimpin senior Al Qaeda yakni Salim Abu-Ahmad dikabarkan tewas.
Serangan udara sebelumnya dilakukan di dekat provinsi Idlib.
Sebagian besar wilayah Idlib dan Aleppo berada di tangan oposisi bersenjata Suriah, yang didominasi oleh kelompok-kelompok bersenjata termasuk Hayat Tahrir al-Sham yang dulunya terkait dengan Al-Qaeda.
Konflik di Suriah menciptakan medan perang yang kompleks hingga melibatkan tentara asing, milisi, dan kelompok bersenjata yang terkait dengan Al Qaeda, ISIL atau ISIS, serta afiliasi lainnya.