Putri Mako Hanya akan Beri Sambutan di Konferensi Pers Pernikahan, Pertanyaan Media Dijawab Tertulis
Putri Mako dari Jepang, serta pasangannya Kei Komuro, hanya akan memberikan sambutan di konferensi pers setelah mendaftarkan pernikahan mereka
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
Sebagai seorang anak, cucu sulung dari mantan kaisar dan permaisuri, Mako dengan cepat memenangkan hati publik.
"Sikapnya sempurna. Orang-orang memandangnya sebagai bangsawan yang sempurna," kata Mikiko Taga, seorang jurnalis kerajaan Jepang.
Putri Mako harusnya berkuliah di Universitas Gakushuin swasta dengan anggota elit kaya lainnya.
Tetapi dia memilih untuk belajar seni dan warisan budaya di Universitas Kristen Internasional di Tokyo.
Di sanalah dia bertemu Komuro, seorang pria yang lahir hanya tiga minggu sebelum dirinya, dari keluarga yang jauh lebih sederhana.
Dibesarkan oleh seorang ibu tunggal, Komuro kehilangan ayah dan kedua kakek-neneknya di usia muda, menurut laporan media setempat.
Setelah lulus dari Universitas Kristen Internasional Tokyo pada tahun 2014, Komuro bekerja di sebuah firma hukum di Tokyo.
Ia lalu mendapatkan beasiswa untuk belajar hukum di Fordham School of Law di New York.
Sementara itu, pendidikan Putri Mako membawanya ke arah lain.
Pada tahun 2014, ia menjalani pendidikan di Universitas Leicester di Inggris sebagai siswa pertukaran sebelum lulus dengan gelar master dalam studi museum dan galeri seni.
Tak lama setelah itu, Mako dan Komuro bersatu kembali.
Pada 2017, mereka mengumumkan pertunangan mereka kepada publik Jepang.
Dalam konferensi pers, sang putri mengatakan dia jatuh cinta dengan "senyum cerah seperti matahari" Komuro.
Ia juga telah menyadari dari waktu ke waktu bahwa Komuro adalah sosok yang "tulus, berpikiran kuat, pekerja keras dengan hati yang besar."