Singapura Sumbang Pasokan Medis Senilai Rp 82 Miliar Untuk Cadangan ASEAN
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan kepada KTT ASEAN bahwa negaranya menyumbang Rp 82 miliar pasokan medis untuk cadangan ASEAN
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan negaranya akan menyumbangkan pasokan medis senilai 7,9 juta dolar Singapura (sekitar Rp 82 miliar) untuk persediaan ASEAN.
Lee menekankan perlunya negara=negara ASEAN bekerja sama untuk keluar dengan lebih kuat dan lebih tangguh dari pandemi Covid-19.
“Singapura mendukung penuh upaya kolektif ASEAN untuk mempersiapkan keadaan darurat kesehatan masyarakat di masa depan. Kami akan menyumbangkan pasokan medis senilai 7,9 juta dolar Singapura ke Cadangan Pasokan Medis Regional ASEAN,” kata Lee, berbicara secara virtual pada KTT ASEAN, Selasa (26/10/2021), seperti dilansir dari Channel News Asia.
Mengingat masa-masa sulit ini, Lee juga mencatat perlunya ASEAN bekerja lebih keras dalam integrasi ekonomi, dan meratifikasi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).
“RCEP akan meningkatkan kepercayaan pada perdagangan dan investasi regional dan berkontribusi secara signifikan terhadap pemulihan ekonomi pascapandemi di kawasan ini,” katanya.
Baca juga: Junta Myanmar Tak Diundang ke KTT ASEAN, Joe Biden Pimpin Delegasi Amerika Serikat
Baca juga: Demi Pemulihan Ekonomi, Presiden Joko Widodo Serukan Koridor Wisata di ASEAN
“Saya menantikan ratifikasi cepat RCEP oleh semua Negara Anggota ASEAN dan mitra, agar perjanjian mulai berlaku pada Januari 2022 seperti yang direncanakan,” katanya.
Menurutnya, negara-negara ASEAN juga harus secara progresif membuka kembali ekonominya dan melanjutkan perjalanan yang aman saat mereka mengendalikan Covid-19.
Lee menekankan bahwa hal ini menjadi aspek penting dari hidup bersama Covid-19.
“Singapura telah meluncurkan jalur perjalanan yang divaksinasi (VTL) untuk memfasilitasi masuknya pengunjung yang sepenuhnya divaksinasi tanpa karantina,” katanya.
“Kami menyambut baik adopsi ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework, dan pengembangan solusi digital yang dapat dioperasikan untuk memungkinkan perjalanan dapat dilanjutkan dengan aman, ”jelas Lee.
Baca juga: Malaysia Desak ASEAN Tinggalkan Prinsip Tidak Campur Tangan
Baca juga: Kemenpora Dorong Kerukunan Umat Beragama di ASEAN melalui AYIC 2021
“Kami mendorong pengembangan sertifikat kesehatan digital untuk bukti pengujian dan vaksinasi, dan kemajuan lebih lanjut dalam pengakuan timbal balik dari sertifikat tersebut, yang akan sangat memudahkan perjalanan,” katanya.
Akses Vaksin
Dengan pandemi Covid-19 yang tetap menjadi tantangan utama setelah dua tahun, katanya, negara-negara ASEAN harus bekerja sama untuk meningkatkan akses ke vaksin.
“Vaksin sangat penting dalam memutus rantai penularan virus, dan yang lebih penting, untuk mencegah penyakit serius dan kematian,” katanya.