KTT G20 di Roma, Ini 5 Hal yang Dibahas Para Pemimpin Dunia, dari Perubahan Iklim hingga Vaksin
Dalam KTT G20 dua hari, para pemimpin dunia membahas tentang perubahan iklim, pandemi Covid-19, kesepakatan pajak dan ekonomi global.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
G20 juga menegaskan kembali komitmen yang sejauh ini belum terpenuhi yaitu untuk memobilisasi $100 miliar bagi negara-negara berkembang untuk biaya adaptasi iklim.
Para pemimpin dunia untuk pertama kalinya mengakui "penggunaan mekanisme dan insentif penetapan harga karbon" sebagai alat yang memungkinkan untuk melawan perubahan iklim.
Dana Moneter Internasional (IMF) sebelumnya telah menyerukan kepada negara-negara yang paling berpolusi untuk menempuh jalan itu dengan menetapkan harga karbon minimum.
2. Perpajakan
Anggota G20 menyetujui perjanjian yang akan membuat perusahaan multinasional dikenakan pajak minimum 15%.
Hal itu merupakan bagian dari upaya untuk membangun sistem pajak internasional yang lebih stabil dan lebih adil.
Raksasa internet AS seperti Amazon, induk Google Alphabet, Facebook dan Apple – yang telah diuntungkan dengan menempatkan diri mereka di negara-negara dengan pajak rendah – adalah target khusus dari peraturan global yang baru.
Reformasi itu, yang ditengahi oleh OECD dan didukung oleh 136 negara yang mewakili lebih dari 90% PDB dunia, telah lama dibuat.
Aturan itu seharusnya mulai berlaku pada 2023, tetapi tenggat waktu mungkin bergeser.
Setiap negara yang mengambil bagian dalam kesepakatan global harus terlebih dahulu meloloskan undang-undang nasional.
Presiden AS Joe Biden termasuk di antara mereka yang menghadapi oposisi domestik yang keras terhadap rencana tersebut.
Namun demikian, G20 meminta kelompok kerja yang relevan di dalam OECD dan G20 untuk segera mengembangkan model aturan dan instrumen multilateral, dengan maksud untuk memastikan bahwa aturan baru akan mulai berlaku di tingkat global pada tahun 2023.
3. Vaksin
Para pemimpin dunia berjanji untuk mendukung tujuan WHO untuk memvaksinasi setidaknya 40% populasi dunia terhadap Covid-19 pada tahun 2021, dan 70% pada pertengahan tahun depan.