Pemimpin Tertinggi Taliban Akhirnya Muncul di Depan Publik, Kunjungi Madrasah di Afghanistan
Sosoknya dikenal tertutup hingga sempat dirumorkan telah meninggal dunia, pemimpin Taliban Haibatullah Akhundzada akhirnya tampil di publik.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin tertinggi Taliban yang kini menguasai Afghanistan, Haibatullah Akhundzada tampil di depan umum untuk pertama kalinya, kata para pejabat, Minggu (31/10/2021).
Diketahui, pada hari Sabtu Haibatullah Akhundzada telah mengunjungi madrasah Darul Uloom Hakimah.
Dalam kunjungannya, dia berbicara dengan tentara dan murid-murid madrasah tersebut, kata pejabat Taliban sebagaimana dilansir Channel News Asia.
"Pada hari Sabtu, dia mengunjungi madrasah Darul Uloom Hakimah untuk berbicara dengan tentara dan muridnya yang pemberani," kata pejabat Taliban yang tidak disebutkan namanya.
Ada keamanan yang ketat di acara tersebut dan tidak ada foto atau video terkait yang dibagikan.
Baca juga: Pejuang Taliban Tembaki Kerumunan di Acara Pernikahan, Perintahkan Musik Dimatikan, 3 Orang Tewas
Pihak Taliban hanya mengunggah rekaman audio berdurasi sepuluh menit yang dibagikan di akun media sosial kelompok itu.
Adapun rekaman itu berisi pidato Haibatullah Akhundzada, yang mana pidatonya samas sekali tidak menyentuh soal politik.
Namun, Haibatullah Akhundzada menyampaikan harapannya agar kepemimpinan Taliban mendapatkan ridho Tuhan.
Selanjutnya, dia berdoa untuk para martir Taliban, pejuang yang terluka dan keberhasilan pejabat Imarah Islam dalam hal yang mereka sebut sebagai "ujian besar".
Untuk diketahui, Haibatullah Akhundzada telah menjadi pemimpin gerakan Islam itu sejak 2016.
Haibatullah Akhundzada dikenal sebagai sosok yang tertutup, bahkan setelah kelompoknya merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021 lalu.
Dia ditunjuk sebagai pemimpin Taliban dalam transisi kekuasaan yang cepat.
Yakni setelah serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat tahun 2016 yang menewaskan pendahulunya, Mullah Akhtar Mansour.
Profil Haibatullah Akhundzada yang minim telah menimbulkan spekulasi tentang perannya dalam pemerintahan baru Taliban.