5 FAKTA Covaxin, Vaksin Covid-19 dari India yang Baru Saja Disetujui WHO untuk Penggunaan Darurat
Vaksin Covid-19 buatan India, Covaxin, baru saja disetujui WHO untuk penggunaan darurat. Ini 5 hal yang perlu diketahui
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Kemanjuran atau efikasi mengacu pada bagaimana vaksin bekerja dalam uji coba, membandingkan kelompok yang divaksinasi dengan kelompok plasebo.
Bharat Biotech mengatakan Covaxin memiliki tingkat kemanjuran 65,2 persen terhadap varian Delta, yang saat ini dipandang sebagai penyebab sebagian besar infeksi di seluruh negara.
Bharat Biotech juga mengatakan bahwa vaksinnya telah "terbukti menetralkan" varian Covid-19, antara lain Alpha (B.1.1.7), Gamma (B.1.1.28), Kappa (B.1.617) dan Beta (B.1.351).
3. Dosis Covaxin yang Sudah Diberikan
Covaxin diizinkan untuk penggunaan darurat di India pada awal Januari dan diluncurkan bersama dengan Covishield — dibuat di India oleh Serum Institute yang berbasis di Pune di bawah lisensi dari pengembangnya Oxford-AstraZeneca — sebagai andalan upaya vaksinasi India.
Sejauh ini, lebih dari 12 juta dosis Covaxin telah diberikan di negara itu.
Data pemerintah hingga Juni mengatakan bahwa efek samping setelah vaksinasi untuk kedua vaksin mencapai 0,01 persen.
Baca juga: Vaksin Buatan India, COVAXIN Ditolak Pekerja Kesehatan Lokal dan Diragukan Kemanjurannya
Baca juga: India Perpanjang Larangan Penerbangan Internasional Hingga 30 November Mendatang
4. Efek Samping Umum
Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga (MoHFW) pemerintah India, efek samping utama Covaxin meliputi:
- demam
- sakit kepala
- mudah amrah
- rasa sakit, bengkak, atau keduanya di tempat suntikan
Efek samping diperkirakan akan bertahan selama beberapa hari.
5. Alergi dan Kontraindikasi Lainnya