Palestina Kecam Israel yang Menolak Konsulat AS di Yerusalem
Palestina mengecam penolakan Israel tentang pembukaan kembali konsulat Amerika Serikat (AS) di Yerusalem Timur.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Otoritas Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara di masa depan.
Israel, yang merebut Yerusalem Timur pada tahun 1967, menyebut Yerusalem sebagai ibu kota yang tak terpisahkan.
Berusaha memperbaiki hubungan dengan Palestina, pemerintahan Biden mengatakan akan membuka kembali konsulat.
Konsulat itu muncul sebagai ujian lain antara pemerintah Bennett dan pemerintahan Biden, yang telah bergerak untuk mengembalikan kebijakan luar negeri tradisional AS terhadap Israel dan Palestina setelah pemerintahan Trump memihak Israel pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konflik.
Baca juga: Nama Putri Mako dari Jepang Dipatenkan Jadi Merek Dagang di China
Baca juga: Ajudan Joe Biden yang Ikut Pertemuan COP26 di Skotlandia Positif Terinfeksi Covid-19
Trump telah menurunkan operasi konsulat dan menempatkannya di bawah duta besarnya untuk Israel ketika dia memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada tahun 2018.
Pemindahan kedutaan membuat marah orang-orang Palestina dan membuat mereka memutuskan sebagian besar hubungan dengan pemerintahan Trump.
Blinken belum memberikan tanggal pasti untuk pembukaan kembali konsulat.
Sementara pejabat AS telah menyiratkan bahwa perlawanan Israel terhadap langkah tersebut dapat menjadi penghalang.
(Tribunnews.com/Yurika)