PM Irak Tampil di TV Tak Lama setelah Selamat dari Serangan Drone, Tangan Kiri Tampak Diperban
Beberapa jam setelah selamat dari dugaan upaya pembunuhan, perdana menteri Irak Mustafa al-Kadhimi memimpin pertemuan dengan komandan keamanan utama
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Serangan roket dan drone pengecut tidak membangun tanah air dan tidak membangun masa depan," kata al-Kadhimi.
Seorang ajudan mengatakan dia menderita luka ringan.
Ia juga tampak mengenakan perban kasa putih, yang juga terlihat dalam foto dengan presiden Barham Salih, yang ditemui pada hari Minggu untuk memimpin rapat keamanan.
Salih mengecam serangan terhadap kediaman Mr al-Kadhimi, dengan mengatakan:
"Kami tidak dapat menerima bahwa Irak akan terseret ke dalam kekacauan dan kudeta terhadap sistem konstitusionalnya."
Berbicara dengan syarat anonim, seorang pejabat keamanan mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan siapa yang melakukan serangan itu.
"Kami sedang memeriksa laporan intelijen kami dan menunggu hasil penyelidikan awal untuk menunjuk pelaku," ujarnya.
Dugaan Pelaku Serangan Drone
Masih dilansir Independent, kecurigaan sementara jatuh pada milisi yang didukung Iran.
Beberapa menyalahkannya pada "pihak ketiga".
Dalam kritik paling keras terhadap perdana menteri, Abu Ali al-Askari, seorang pemimpin senior dari salah satu milisi garis keras, Kataib Hezbollah, mempertanyakan apakah upaya pembunuhan itu benar-benar upaya al-Kadhimi untuk "playing victim."
"Menurut informasi yang kami konfirmasi, tidak ada seorang pun di Irak yang ingin kehilangan drone di kediamannya," tulis al-Askari dalam sebuah posting Twitter.
"Jika ada yang ingin menyakiti makhluk Facebook ini, ada banyak cara yang lebih murah dan lebih efektif untuk mewujudkannya."
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Iran mengutuk serangan pesawat tak berawak itu.