Penasihat Spiritual Duterte, Quiboloy, Didakwa dengan Perdagangan Seksual di AS
Jaksa penuntut umum AS mendakwa penasihat spiritual Rodrigo Duterte, Apollo Quiboloy, terlibat dalam perdagangan seksual di Amerika Serikat
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, METRO MANILA — Jaksa Penuntut Umum Amerika Serikat telah mengajukan tuntutan perdagangan seks terhadap Apollo Quiboloy, pemimpin gereja besar dan penasihat spiritual Presiden Rodrigo Duterte.
Quiboloy didakwa telah memaksa gadis-gadis di bawah umur dan wanita muda untuk berhubungan seks dengannya di bawah ancaman “kutukan abadi.”
Dilansir dari CNN, Departemen Kehakiman AS (DOJ AS) pada hari Kamis (18/11/2021) waktu setempat mengumumkan dakwaan terhadap Quiboloy sebagai pendiri Kerajaan Yesus Kristus, Nama Di Atas Segala Nama (KOJC).
Dua orang lainnya juga didakwa, yaitu "Administrator internasional" KOJC di AS, Teresita Tolibas Dandan, dan mantan administrator top Helen Panilag.
Tiga pejabat gereja teratas masih buron. Departemen Kehakiman AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para terdakwa diyakini berada di Kota Davao, wilayah keluarga Duterte.
Baca juga: Presiden Duterte: Ada Pengguna Kokain di Antara Kandidat Pemilihan Presiden Filipina
Baca juga: Putri Presiden Duterte Jadi Cawapres Putra Marcos, Bakal Jadi Tim Kuat dan Diunggulkan
Pejabat AS juga menangkap Felina Salinas, Maria de Leon, dan Bettina Padilla Roces pada hari Kamis (18/11/2021).
Ketiganya diperkirakan akan muncul pertama kali pada hari yang sama di Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Los Angeles dan Honolulu.
Pernyataan kejaksaan juga menyebutkan bahwa ketiga orang ini diyakini bertanggung jawab mengarahkan dana yang diminta dari anggota gereja ke pejabat gereja di Filipina dan memproses pernikahan palsu dan dokumen terkait imigrasi untuk pekerja KOJC.
Mereka adalah bagian dari dakwaan pengganti baru yang menambah jumlah terdakwa menjadi sembilan dalam dakwaan yang diajukan terhadap beberapa administrator KOJC pada tahun 2020.
Jaksa menuduh Quiboloy, Dandan, dan Salinas berpartisipasi dalam konspirasi untuk terlibat dalam perdagangan seks dengan kekerasan, penipuan, dan paksaan.
Baca juga: Guru Spiritual di Jawa Timur Dilaporkan ke Polres Tuban Terkait Aksi Pelecehan
Baca juga: Seorang Guru Spiritual di Gresik Diduga Setubuhi 7 Istri Murid, Terungkap dari Percakapan di WA
Para terdakwa diduga merekrut perempuan berusia 12 hingga 25 tahun untuk bekerja sebagai asisten pribadi, yang disebut “pastoral”, untuk Quiboloy.
DOJ AS menyatakan, dakwaan setebal 74 halaman itu menyebutkan tiga dari lima korban perempuan masih di bawah umur ketika dugaan perdagangan seks dimulai.
Dakwaan itu menyatakan bahwa para korban menyiapkan makanan Quiboloy, membersihkan tempat tinggalnya, memberinya pijatan, dan diharuskan berhubungan seks dengan pendeta sebagai bagian dari "tugas malam".
Para korban diduga diperintahkan untuk berhubungan seks dengan Quiboloy pada jadwal yang ditentukan oleh pemimpin gereja dan lainnya, termasuk Dandan.