Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita asal Kuba Mengaku Dirudapaksa Diego Maradona saat Remaja hingga Dipaksa Operasi Payudara

Seorang wanita di Kuba bernama Mavys Álvarez Rego mengaku diperkosa mendiang Diego Maradona, saat masih berusia 16 tahun.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
zoom-in Wanita asal Kuba Mengaku Dirudapaksa Diego Maradona saat Remaja hingga Dipaksa Operasi Payudara
AFP VIA GETTY IMAGES
Legenda sepak bola dunia asal Argentina Diego Maradona dicium oleh dua putrinya Giannina (kiri) dan Dalma saat ia tiba untuk menghadiri pemutaran film dokumenter sutradara Serbia Emir Kusturica 'Maradona oleh Kusturica' di Festival Film Internasional Cannes ke-61 di Cannes pada tahun 2008. Perjalanan hidup Maradona, yang meninggal dalam usia 60 tahun, Rabu (25/11/2020), penuh warna dan tragis. Maradona jenius di lapangan tapi kehidupan luar yang liar menghancurkannya. 

Dilansir The Guardian, kejadian itu terjadi saat ibu Álvarez berada di ruangan sebelah TKP.

"Dia menutupi mulut saya, dia memperkosa saya, saya tidak ingin terlalu memikirkannya," kata Álvarez.

"Saya berhenti menjadi seorang gadis, semua kepolosan saya dicuri dari saya. Sulit. Kamu berhenti menjalani hal-hal polos yang harus dialami oleh seorang gadis seusia itu," tambahnya.

Álvarez sendiri belum mengajukan keluhan, tetapi memberikan kesaksian kepada jaksa Argentina sehubungan dengan keluhan yang diajukan oleh LSM Argentina.

LSM yang disebut "Foundation for Peace" itu mengajukan pengaduan hukum setelah melihat pengakuan Álvarez di media Amerika beberapa waktu lalu.

Pengaduan tersebut khususnya berkaitan dengan perdagangan manusia, perampasan kebebasan, perbudakan paksa, hingga penyerangan.

Álvarez Rego baru bicara saat ini setelah bertahun-tahun bungkam lantaran ingin memastikan ceritanya yang disiarkan di sebuah TV series tentang Maradona.

Berita Rekomendasi

Meski sudah mengaku, wanita yang kini tinggal di Miami itu tidak akan melanjutkannya ke proses hukum.

"Saya telah melakukan apa yang harus saya lakukan, sisanya saya serahkan ke pengadilan," katanya.

"Saya mencapai tujuan saya, untuk mengatakan apa yang terjadi pada saya, untuk mencegah hal itu terjadi pada orang lain, atau setidaknya agar gadis lain merasakan kekuatan, keberanian untuk berbicara," ujar Álvarez.

Diego Maradona saat menjuarai Piala Dunia 1986 bersama timnas Argentina.
Diego Maradona saat menjuarai Piala Dunia 1986 bersama timnas Argentina. (TWITTER.COM/SQUAWKA)

Baca juga: Besok Dekan Fisip Unri Tersangka Kasus Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswi Diperiksa Polda Riau

Baca juga: ABG Berusia 15 Tahun di Lampung Jadi Korban Rudapaksa dan Pemerasan, Begini Kronologi Lengkapnya

Álvarez mengaku sulit kembali ke Argentina, di mana Maradona tetap menjadi pahlawan bagi banyak orang.

"Sulit berada di negaranya (Maradona), melihat dia ada di mana-mana, dia adalah idola dan pada saat yang sama semua yang saya ingat tentang dia sebagai pribadi terasa jelek," katanya.

Sementara itu, lima anggota rombongan Maradona yang dituding dalam pengakuan Álvarez membantah hal tersebut.

Bahkan salah satunya menuding pihak LSM melakukan fitnah.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas