Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cemas Sebagian Besar Warga Afghanistan Bakal Kelaparan, Pemimpin Taliban Minta Bantuan Dunia

Perdana Menteri Afghanistan menyerukan kebaikan hati dunia internasional untuk tidak menahan bantuan mereka, karena kini warganya terancam kelaparan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Cemas Sebagian Besar Warga Afghanistan Bakal Kelaparan, Pemimpin Taliban Minta Bantuan Dunia
Javed TANVEER / AFP
Seorang pedagang menjual kue di pinggir jalan di Kandahar, Afghanistan pada 21 November 2021. Perdana Menteri Afghanistan menyerukan kebaikan hati dunia internasional untuk tidak menahan bantuan mereka, karena kini warganya terancam kelaparan 

Dalam situs resminya, PBB baru-baru ini mengatakan bahwa lebih dari setengah dari hampir 40 juta orang di Afghanistan menghadapi kelaparan akut.

Satu juta anak-anak bisa meninggal karena musim dingin yang keras.

PBB juga memperingatkan pada pertengahan 2022 sebanyak 97% dari negara itu bisa hidup dalam kemiskinan, naik dari sekitar 72% pada tahun 2020.

Pengungsi Afghanistan duduk di dalam tenda penampungan darurat di pinggiran Quetta pada 6 September 2021.
Pengungsi Afghanistan duduk di dalam tenda penampungan darurat di pinggiran Quetta pada 6 September 2021. (AFP)

Masalah itu merupakan salah satu masalah kelaparan terburuk dalam beberapa dekade.

Runtuhnya ekonomi membuat banyak warga Afghanistan putus asa mencari makanan, dilansir DW.

Banyak warga menjual harta bendanya bahkan anak-anaknya hanya untuk bisa makan.

Akhund menyebut kelaparan itu sebagai "ujian dari Tuhan, setelah orang-orang memberontak melawan."

BERITA REKOMENDASI

Saat ini, AS dan negara-negara lain menolak untuk mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan yang sah.

Mereka mengakhiri bantuan yang berjumlah sekitar 75% dari ekonomi.

Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional juga mengakhiri pinjaman internasional.

Negara-negara Barat berjanji untuk mempertahankan blokade ekonomi mereka terhadap penguasa baru Afghanistan sampai Taliban menciptakan pemerintahan yang inklusif dan mengakui hak-hak perempuan.

Semua 53 anggota kabinet Akhund adalah laki-laki, dan berasal dari jajaran Taliban.


Kabinet didominasi oleh etnis Pashtun, kelompok mayoritas di negara ini.

Akhund mengklaim Imarah Islamnya yang baru didirikan memiliki anggota dari seluruh negeri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas