Zhong Nanshan, Pakar Top Cina Peringatkan Risiko Covid-19 Varian Omicron
WHO telah menetapkan Omicron sebagai "varian yang menjadi perhatian" yang menyatakan varian tersebut memiliki sejumlah besar mutasi.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Pasar saham di seluruh dunia juga turun tajam setelah ditemukannya varian tersebut. Indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka Inggris ditutup turun 3,7 persen.
Pasar di Jerman, Prancis, dan AS juga tenggelam. Saham maskapai penerbangan dan perusahaan perjalanan terpukul keras.
Pemilik BA IAG dan Wizz Air sahamnya turun 15 persen, Tui turun 10 persen karena kekhawatiran meningkat karena varian baru atas dimulainya kembali perjalanan global.
Tetapi para ahli China percaya tidak perlu panik karena sejumlah besar mutasi tidak selalu menunjukkan infektivitas tinggi.
China, dengan sistem pencegahan dan pengendalian epidemi yang ketat dan berpengalaman, mampu melindungi penduduk domestik dari varian baru.
"Banyak informasi dari varian tersebut masih belum jelas, seperti berapa banyak tempat yang telah menyebar, berapa banyak kasus serius yang disebabkannya atau kematiannya, jadi tidak perlu khawatir saat ini," kata seorang ahli imunologi yang berbasis di Beijing kepada Global Times.
Selain itu, pakar tersebut mengatakan karena Afrika bagian selatan saat ini sedang musim panas, wabah yang parah sangat tidak mungkin terjadi.
Jika ada sinyal berbahaya yang ditemukan, China dapat menangguhkan semua perjalanan dengan Afrika selatan atau menerapkan tindakan karantina yang lebih ketat.(Tribunnews.com/GlobalTimes/BBC/xna)