Aktivis Chile Ditemukan Tewas dengan Tangan Kaki Terikat, Dikenal Aktif Bersuara soal Lingkungan
Kematian mengenaskan seorang aktivis lingkungan di Chile yang menentang proyek bendungan membuat aktivis lain geram.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Dia meyakini Rojas tidak ikut andil dalam aktivisme di lingkungan tersebut.
Pada Rabu lalu, selama sesi majelis yang menyusun konstitusi baru untuk Chili, delegasi Bárbara Sepúlveda membahas pembunuhan Rojas dan berjanji tidak akan berhenti bersuara.
"Untuk pembunuhnya: satu pesan– Anda dapat membungkam satu suara tetapi Anda tidak akan pernah membungkam kami semua," ujarnya.
Amerika Latin adalah wilayah paling mematikan di dunia bagi para pembela tanah.
Penindasan di Chile terkonsentrasi pada masyarakat adat yang menuntut hak atas tanah di selatan Chile.
Mereka yang menentang dianiaya dan dibunuh.
Baca juga: Pendemo Aksi Kamisan Usir Moeldoko, Pengamat: Aktivis Itu Harus Menghormati Hak Berbicara Orang Lain
Baca juga: Sosok Faye Simanjuntak, Ayahnya Disebut-sebut akan Jadi Pangkostrad Baru, Aktivis sejak SD
Namun, ancaman mulai meluas kepada aktivis di seluruh negeri.
Pada Juni lalu, aktivis Verónica del Carmen Vilches menerima ancaman pembunuhan di wilayah tengah Petorca setelah menuduh perusahaan pertanian melakukan pencurian air.
Fernández mengatakan, anggota Mat kerap jadi sasaran ancaman, menambahkan bahwa aktivis perempuan sangat rentan terhadap serangan fisik.
"Kita harus mempertimbangkan bahwa posisi (Rojas) sebagai pejuang sosial-lingkungan membuatnya semakin rentan terhadap kekerasan," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.