AS dan Taiwan Khawatir, Presiden Terpilih Honduras Xiomara Castro Dukung China
Castro, perempuan pertama yang menjadi Presiden Honduras pada hasil pemilihan presiden, Selasa (30/11/2021).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TEGUCIGALPA - Pernyataan Presiden Honduras terpilih, Xiomara Castro ingin berhubungan baik dengan China membuat Taiwan dan Amerika Serikat (AS) gelisah.
Castro, perempuan pertama yang menjadi Presiden Honduras pada hasil pemilihan presiden, Selasa (30/11/2021).
Castro pun akan memulai tugasnya sebagai pengganti Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, pada 27 Januari 2022.
Seperti dikutip ABC News, Castro sempat mengungkapkan ide untuk bertukar hubungan diplomatik dari Taiwan ke China.
Baca juga: China Protes Pengeboran dan Latihan Militer Indonesia di Laut Natuna Utara
Sebelumnya, negara Amerika Tengah itu menjadi satu dari 15 negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Taiwan pun langsung bergerak setelah Castro terpilih sebagai Presiden Honduras.
Melalui Twitter, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, memberi selamat dan mengingatkan mengenai hubungan bilateral kedua negara.
“Saya menantikan bisa bekerja sama dengan Anda demi keuntungan semua orang di negara kita dan memperkuat hubungan kerja sama Taiwan-Honduras,” cuit Tsai Ing-wen dilansir dari The Guardian.
Hal itu pun langsung dibalas oleh Castro dengan jawaban singkat.
“Terima kasih Presiden Tsai Ing-wen,” ujar Castro,
AS pun mengungkapkan kekhawatirannya atas apa yang mungkin dilakukan Castro.
Menurut sumber dari tim kampanyenya, AS sempat meminta Castro untuk menjaga hubungan dengan Taiwan.
Delegasi AS memperjelas dalam kunjungannya ke Honduras sepekan sebelum pilpres, agar negara Amerika Tengah itu mempertahankan hubungannya saat ini dengan Taiwan.
Usaha AS itu disebut Kementerian Luar Negeri China sebagai sebagai perilaku intimidasi dan pemutarbalik fakta.