Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Penembakan Oxford High School, Kado Natal yang Dibeli Saat Black Friday, Tewaskan 4 Siswa

Berikut Tribunnews rangkum kronologi insiden penembakan di Oxford High School, Michigan, yang menewaskan 4 siswa dan melukai beberapa orang lainnya.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Kronologi Penembakan Oxford High School, Kado Natal yang Dibeli Saat Black Friday, Tewaskan 4 Siswa
AFP/JEFF KOWALSKY
Orang-orang memegang lilin saat berjaga setelah penembakan di Oxford High School di Lake Pointe Community Church di Lake Orion, Michigan pada 30 November 2021. - Seorang siswa berusia 15 tahun melepaskan tembakan ke sekolah menengah Michigan-nya pada 30 November, menewaskan tiga orang remaja dan melukai delapan orang lainnya sebelum menyerahkan diri ke polisi, kata pihak berwenang, dalam apa yang merupakan penembakan sekolah paling mematikan di AS sepanjang tahun ini. (Photo by JEFF KOWALSKY / AFP) 

Selama diskusi, Ethan memberi tahu bahwa ia dan ibunya belum lama ini mengunjungi lapangan tempak.

"Olahraga menembak adalah hobi keluarga," ungkap Throne dalam surat itu.

Sekolah lantas mencoba menghubungi orang tua Ethan untuk mengonfirmasi ceritanya.

Setelah pihak sekolah menghubungi Jennifer Crumbley tentang masalah putranya yang mencari amunisi lewat web, ia mengirim pesan kepada sang putra.

Jaksa mengatakan, sang ibu menulis demikian: "LOL, aku tidak marah padamu. Kamu harus belajar untuk tidak ketahuan".

Baca juga: Seorang Siswa Melepaskan Tembakan di Sekolah Oxford, Tiga Orang Tewas dan 8 Terluka

James dan Jennifer Crumbley, orang tua dari tersangka penembak Oxford High School Ethan Crumbley.
James dan Jennifer Crumbley, orang tua dari tersangka penembak Oxford High School Ethan Crumbley. (CNN)

Pagi hari sebelum penembakan

Kemudian, di Selasa pagi (30/11/2021), seorang guru memberi tahu konselor sekolah dan pihak berwenang lainnya tentang "gambar dan pernyataan tertulis yang dibuat Ethan.

Berita Rekomendasi

Namun, Ethan mengklaim bahwa gambar yang memancing perhatian sebagai bagian dari video games yang ia rancang.

Throne mengungkapkan, Ethan berencana mengejar desain video games sebagai karir masa depan.

Setelah pertemuan itu berakhir, Ethan tinggal di kantor selama satu setengah jam.

Staf sekolah memanggil orang tuanya dan menunggu mereka tiba di sekolah.

Sambil menunggu, Ethan mengatakan ia khawatir terlambat mengerjakan pekerjaan rumahnya,

"Ia kemudian mengerjakan tugas sainsnya saat berada di kantor," tulis surat laporan tersebut.

"Konselor tidak percaya siswa tersebut membahayakan orang lain, sebab ia tampak tenang," kata Throne.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas