Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan India Kembali Tembaki Demonstran yang Protes Kasus Salah Tembak, Penambang Dikira Militan

Pasukan keamanan India kembali menembaki pengunjuk rasa yang memprotes salah tembak penambang diduga militan yang menewaskan 13 orang di Nagaland

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Pasukan India Kembali Tembaki Demonstran yang Protes Kasus Salah Tembak, Penambang Dikira Militan
AFP
Seorang pria berjalan di belakang spanduk yang dipasang di tempat festival Rangkong yang ditutup setelah pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa yang memprotes pembunuhan 13 warga sipil oleh pasukan keamanan India yang salah tembak di negara bagian Nagaland di timur laut, Sabtu (4/12/2021). 

“Berdasarkan intelijen yang kredibel tentang kemungkinan pergerakan pemberontak, sebuah operasi khusus direncanakan di daerah Tiru,” kata Spear Corps.

Baca juga: Militer Myanmar Lepaskan Granat ke Arah Demonstran, 80 Orang Dilaporkan Tewas

Baca juga: Aparat Keamanan Myanmar Tembaki Demonstran, Tujuh Orang Tewas

Kepala Menteri Nagaland Neiphiu Rio meminta ketenangan dan mengumumkan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

"Insiden malang yang mengarah pada pembunuhan warga sipil di Oting, Mon sangat dikutuk," katanya di Twitter. "Seruan untuk perdamaian dari semua bagian."

Menteri Dalam Negeri India Amit Shah menyatakan penyesalannya atas insiden itu dan mengatakan penyelidikan negara akan "memastikan keadilan bagi keluarga yang ditinggalkan".

Nagaland dan negara bagian lain di timur laut India, yang terhubung dengan bagian lain negara itu melalui koridor darat yang sempit, telah mengalami puluhan tahun kerusuhan di antara kelompok etnis dan separatis.

Wilayah ini dihuni lusinan kelompok suku dan tentara gerilya kecil yang tuntutannya berkisar dari otonomi yang lebih besar hingga pemisahan diri dari India.

Baca juga: Kerusuhan Kudeta Sudan, Demonstran yang Terluka Sembunyi di Bawah Kasur saat Dicari Militer

Selama bertahun-tahun pemberontakan telah berkurang, dengan banyak kelompok melakukan kesepakatan dengan New Delhi untuk mendapatkan lebih banyak kekuatan, tetapi sebuah garnisun besar India tetap ditempatkan di wilayah tersebut. (Tribunnews.com/Aljazeera/CNA/Hasanah Samhudi)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas