Rusia Mulai Kirim Sistem Rudal Pertahanan Udara S-400 ke India
Rusia memulai pengiriman sistem pertahanan rudal darat-ke-udara jarak jauh S-400 ke India, akan tiba akhir tahun ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Rusia memulai pengiriman sistem pertahanan rudal darat-ke-udara jarak jauh S-400 ke India.
"Pasokan telah dimulai bulan ini dan akan terus berlanjut," ungkap Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla pada Senin (6/12/2021), setelah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke New Delhi.
Melansir Al Jazeera, pasokan sistem S-400 adalah hasil dari kesepakatan yang ditandatangani antara Rusia dan India pada 2018.
Baca juga: Israel Serang Pelabuhan Suriah Pakai Rudal, Mengakibatkan Kebakaran Besar
Baca juga: Ralf Rangnick Bongkar Taktik Manchester United Kalahkan Crystal Palace, Peran Krusial Nomor Sepuluh
Kesepakatan ini dapat menempatkan India pada risiko sanksi oleh Amerika Serikat (AS).
AS sebelumnya telah memperingatkan pemerintah New Delhi beberapa kali atas kesepakatan itu.
"Bulan lalu, media Rusia melaporkan bahwa Moskow mulai mengirimkan S-400 pertama ke India," kata Kepala Badan Kerjasama Mliter Rusia, Dmitry Shugayev.
Dmitry Shugayev mengatakan unit S-400 pertama akan tiba di India pada akhir ini. tahun.
Kesepakatan senilai 5,5 miliar dolar Amerika itu untuk lima sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh.
Menurut India senjata tersebut diperlukan untuk melawan ancaman dari China.
Baca juga: Ini Spesifikasi Hingga Senjata Kapal Cepat Rudal Produksi Ke-5 dalam Negeri yang Diluncurkan Prabowo
Baca juga: Menhan Prabowo Luncurkan Kapal Cepat Rudal Produksi Kelima Dalam Negeri
Sanksi AS
India dapat menghadapi berbagai sanksi keuangan dari AS di bawah Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA), yang menyebut Rusia sebagai musuh bersama Korea Utara dan Iran atas tindakannya terhadap Ukraina, campur tangan dalam pemilihan AS 2016 dan dukungan ke Suriah .
Sementara, New Delhi mengatakan memiliki kemitraan strategis dengan AS dan Rusia.
Baca juga: Rusia Klaim Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik Zirkon Lagi, Mampu Hindari Pertahanan Udara Musuh
Tahun lalu, AS memberlakukan sanksi – mengutip CAATSA – pada sekutu NATO Turki karena memperoleh rudal S-400 Rusia.
Sanksi tersebut menargetkan badan pengadaan dan pengembangan pertahanan utama Turki, Presidensi Industri Pertahanan.
Washington juga mengeluarkan Turki dari program jet tempur siluman F-35, pesawat paling canggih di gudang senjata AS, yang digunakan oleh anggota NATO dan sekutu AS lainnya.
Berita lain terkait dengan Sistem Rudal Pertahanan Udara S-400
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)