Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER Internasional: Badai Tornado Kentucky | Pria Selandia Baru yang Jadi Joki Vaksin Diperiksa

Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya badai tornado di Kentucky hingga pria jadi joki vaksin di Selandia Baru.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in POPULER Internasional: Badai Tornado Kentucky | Pria Selandia Baru yang Jadi Joki Vaksin Diperiksa
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya badai tornado di Kentucky hingga pria jadi joki vaksin di Selandia Baru. 

Pemerintah Erdogan saat ini berencana menyusun undang-undang untuk mengkriminalisasi penyebaran berita palsu dan disinformasi online.

Namun, para kritikus menyebut perubahan yang diusulkan akan memperketat pembatasan kebebasan berbicara.

Dilansir Al Jazeera, Erdogan menuturkan ketika media sosial pertama kali muncul, dipuji sebagai simbol kekebasan.

Baca juga: Jokowi Bahas Rencana Kunjungan Presiden Turki Erdogan ke Indonesia Tahun 2022

Baca juga: Presiden Jokowi Nantikan Kunjungan Presiden Turki Erdogan Tahun Depan, Bahas Perjanjian Ekonomi

Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan sedang berpidato.
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan sedang berpidato. (Adem Altan/AFP)

Tetapi, menurut Erdogan sekarang media sosial telah "berubah menjadi satu di antara sumber utama ancaman bagi demokrasi".

"Dalam hal ini, penting menginformasikan kepada publik untuk memerangi disinformasi dan propaganda dalam kerangka kebenaran," kata Erdogan.

"Kami mencoba melindungi warga kami, terutama masyarakat yang rentan dari kebohongan dan disinformasi," imbuhnya.

Erdogan menegaskan bahwa warga negaranya berkat menerima informasi yang akurat dan tidak memihak.

Berita Rekomendasi

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Dokter di Afrika Selatan Ungkap Gejala Tak Biasa Covid-19 Varian Omicron yang Muncul saat Malam Hari

Covid-19 varian Omicron memiliki gejala yang berbeda dari varian sebelumnya, ungkap seorang dokter ahli di Afrika Selatan.

Pasien yang terpapar virus corona varian Omicron dapat mengalami gejala berupa keringat malam.

Keringat malam yang dimaksud yaitu pasien tersebut berkeringat sangat banyak di malam hari hingga membasahi pakaian dan bahkan tempat tidurnya.

Dokter umum Unben Pillay mengungkapkan gejala tersebut dalam konferensi pers Departemen Kesehatan Afrika Selatan, ChronicleLive melaporkan.

Dr Pillay juga menyebut ia melihat pasien varian Omicron dengan gejala lainnya, seperti batuk kering, demam, kelelahan dan nyeri pada tubuh.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas