Hasil Studi Ungkap Seberapa Efektif Vaksin Pfizer Melawan Omicron
Ia menambahkan bahwa gelombang Omicron saat ini 'memiliki lintasan infeksi baru yang lebih curam secara signifikan dan tingkat tes positif'.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JOHANNESBURG - Analisis baru yang dirilis dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa dua dosis vaksin virus corona (Covid-19) Pfizer-BioNTech kurang efektif dalam memerangi varian Omicron dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Studi yang diterbitkan oleh Discovery Health dalam kemitraan dengan Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan yang dirilis pada Selasa kemarin, menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Pfizer hanya memiliki efektivitas 33 persen dalam melawan infeksi varian tersebut.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (15/12/2021), studi itu memang menghasilkan temuan bahwa vaksin dua dosis tidak efektif dalam melawan infeksi Covid yang serius secara keseluruhan, dengan mencatat vaksin itu memberikan perlindungan 70 persen terhadap 'komplikasi parah' dari pasien yang memerlukan rawat inap.
"Pengawasan genetik yang luar biasa oleh Network for Genomic Surveillance di Afrika Selatan mengidentifikasi bahwa infeksi Omicron menyumbang lebih dari 90 persen infeksi baru di Afrika Selatan, dan telah menggantikan varian Delta yang sebelumnya dominan," kata Kepala Eksekutif Discovery Health, Dr. Ryan Noach.
Baca juga: Total Kematian Akibat Covid-19 di Amerika Serikat Melampaui 800 Ribu Sejak Awal Pandemi
Ia menambahkan bahwa gelombang Omicron saat ini 'memiliki lintasan infeksi baru yang lebih curam secara signifikan dan tingkat tes positif'.
Studi ini mengamati lebih dari 211.000 kasus positif Covid-19 di Afrika Selatan, dengan 41 persen dari mereka yang menyerahkan hasil tes telah divaksinasi secara penuh menggunakan dua suntikan inokulasi Pfizer-BioNTech.
Sekitar 78.000 tes positif adalah untuk varian Omicron yang kali pertama ditemukan di Afrika Selatan ini.
Perlu diketahui, saat ini masih sangat sedikit informasi yang diketahui tentang varian tersebut.
Namun menurut penelitian ini, orang yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19 berada pada risiko 'lebih tinggi' untuk terinfeksi ulang dengan varian Omicron dibandingkan dengan varian lainnya yang diketahui.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.