Ilmuwan Afrika yang Pertama Kali Temukan Varian Omicron Sedih Lihat Reaksi Dunia, Merasa Tidak Adil
Ilmuwan yang pertama kali menemukan Covid-19 varian Omicron sedih melihat reaksi dunia terhadap pembatasan perjalanan di negara-negara Afrika.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Moyo kemudian menyinggung negara-negara maju yang sudah memulai program booster.
Sementara dosis pertama saja masih sulit untuk didapatkan di negaranya.
"Negara-negara lain akan menyuntikkan booster, tapi kami masih berjuang untuk menjangkau semua populasi kami."
"Kami masih harus memvaksinasi sebagian besar populasi."
"Pemerintah Botswana sangat proaktif dalam menjangkau negara lain untuk pengadaan vaksin."
"Tetapi terkadang penundaan itu terjadi terlepas apakah Anda punya uang untuk membeli atau tidak."
"Sistem perawatan kesehatan di Botswana selama pandemi telah rusak."
"Memperkuat sistem perawatan kesehatan, memastikan bahwa kita memiliki sumber daya yang memadai jika kita memasuki waktu yang serius, akan menjadi penting."
"Saat ini, infeksi telah melonjak."
"Setiap hari, kita memiliki sekitar dua sampai tiga kali lebih banyak infeksi daripada yang kita lihat hari sebelumnya."
"Tetapi yang paling penting, kami perlu memastikan bahwa kami melipatgandakan kapasitas pengurutan kami sebanyak 10 kali."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)