Uni Eropa Beri Lampu Hijau Penggunaan Vaksin Covid-19 Novavax, Punya Efikasi 90%
Uni Eropa memberikan lampu hijau terhadap penggunaan vaksin Covid-19 Novavax yang memiliki efikasi sekitar 90 persen.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Sebagai informasi, Novavax telah mendapat lampu hijau di Indonesia pada bulan lalu.
Sementara Novavax sedang menunggu persetujuan di Jepang, di mana ia akan diproduksi dan didistribusikan oleh Takeda Pharmaceutical.
Pada hari Jumat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan daftar penggunaan darurat untuk vaksin Novavax yang dibuat oleh Serum Institute of India (SII), pembuat vaksin terbesar di dunia, membuka jalan untuk penggunaannya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana peluncurannya jauh lebih lambat daripada di Eropa.
Baca juga: Inggris Konfirmasi 12.133 Infeksi Omicron dalam 24 Jam, Total 37.101 Kasus
Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di 89 Negara, WHO: Omicron Menyebar dengan Sangat Cepat
Sahamnya yang terdaftar di Nasdaq turun lebih dari 3 persen dalam perdagangan pasar pagi AS setelah mencapai level tertinggi tiga bulan setelah persetujuan Uni Eropa.
Sebelumnya, vaksin dari Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZeneca, dan J&J telah disetujui untuk digunakan di UE.
Tetapi dihadapkan dengan infeksi yang melonjak, EMA telah mempercepat tinjauan tentang suntikan dan perawatan lainnya.
Vaksin berbasis protein Novavax menggunakan teknologi alternatif untuk empat suntikan lainnya, yang membuatnya lebih menarik bagi UE karena berusaha mendiversifikasi portofolio vaksinnya.
Namun, itu akan diterapkan ke pasar yang didominasi oleh bidikan Pfizer-BioNTech.
Mitra AS-Jerman memiliki kontrak untuk memasok hingga 2,4 miliar dosis hingga 2023 untuk 450 juta populasi Uni Eropa.
Hampir 70 persen warga Uni Eropa telah menerima dua vaksin, dan banyak negara berusaha keras untuk memberikan dosis booster ketiga dari suntikan dalam upaya untuk memperkuat pertahanan melawan Omicron.
Dengan kekhawatiran tentang pembekuan darah yang langka, banyak negara Uni Eropa telah mengurangi penggunaan suntikan AstraZeneca dan J&J.
Selain itu, banyak yang telah menyumbangkannya ke negara-negara berpenghasilan rendah secara langsung atau melalui program COVAX yang dijalankan oleh WHO.
Novavax memiliki sekitar delapan lokasi manufaktur, termasuk SII.
Awal bulan ini, Novavax mengatakan dapat mulai memproduksi vaksin yang dirancang untuk Omicron pada Januari, sementara itu menguji apakah vaksinnya saat ini bekerja melawan varian tersebut atau tidak.
(Tribunnews.com/Yurika)