Kematian Uskup Agung Desmond Tutu, Ratu Elizabeth II: Tanpa Lelah Perjuangkan Hak Asasi Manusia
Kematian Uskup Agung Desmond Tutu membawa duka mendalam bagi Afrika Selatan, dan Ratu Elizabeth II.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Wakil Perdana Menteri Dominic Raab menggambarkan Uskup Agung Tutu sebagai "tokoh yang benar-benar hebat".
Ia mengatakan bertemu dengan Tutudi Den Haag, ketika uskup agung itu bekerja untuk para korban kejahatan perang
Mantan perdana menteri Tony Blair "sedih" mendengar kematian Tutu.
"Kepemimpinan spiritual dan kesediaan uskup agung untuk mengambil tindakan dalam mengejar perubahan damai membuatnya mendapatkan rasa hormat dari jutaan orang di Afrika Selatan dan seluruh dunia," katanya.
Baca juga: Profil Faye Simanjuntak, Putri Mayjen Maruli Simanjuntak, Finalis Nobel Prize Desmond Tutu
Tutu pertama kali tinggal di Inggris pada 1960-an, di mana ia belajar King's College London dan menerima gelar dalam bidang teologi.
Ia berada di negara itu selama lima tahun dan kemudian kembali pada tahun 1972, sebagai wakil direktur Dana Pendidikan Teologi Dewan Gereja Dunia.
Tutu akhirnya kembali ke Afrika Selatan untuk menjadi orang Afrika pertama yang diangkat menjadi Dekan Anglikan Johannesburg.
Desmond Tutu mengunjungi Birmingham pada tahun 1989 sebagai bagian dari Perayaan Kristen di seluruh kota dan dia dan istrinya melihat sejumlah tempat, termasuk Sekolah Nelson Mandela di Sparkbrook.
Berita lain terkait Desmond Tutu
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)