Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Hidupkan 'Matahari Buatan' yang 5 Kali Lebih Panas dari Aslinya, Menyala Lebih dari 17 Menit

Sebuah reaktor fusi nuklir di China telah membuat rekor baru untuk suhu tinggi yang berkelanjutan setelah berjalan lima kali lebih panas dari matahari

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
zoom-in China Hidupkan 'Matahari Buatan' yang 5 Kali Lebih Panas dari Aslinya, Menyala Lebih dari 17 Menit
Institute of Plasma Physics Chinese Academy of Sciences
Reaktor tokamak EAST. Sebuah reaktor fusi nuklir di China telah membuat rekor baru untuk suhu tinggi yang berkelanjutan setelah berjalan lima kali lebih panas dari matahari 

Daftar lima lokasi untuk pembangkit listrik fusi nuklir telah diumumkan Desember 2021 lalu.

The Spherical Tokamak for Energy Production (STEP) Inggris menargetkan menghasilkan desain konsep pada tahun 2024 dan menyalurkan listrik ke rumah-rumah penduduk di beberapa titik di tahun 2040-an.

China dan 4 Negara Lainnya Berjanji Hindari Perang Nuklir

Lima negara bersenjatakan nuklir telah sepakat bahwa "perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperangi."

Dilansir The Guardian, janji tersebut ditandatangani oleh Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris dan Prancis.

Lima negara tersebut merupakan negara berkekuatan nuklir yang diakui oleh Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) 1968 yang juga merupakan 5 anggota tetap dewan keamanan PBB.

Kelima negara itu dikenal sebagai P5 atau N5.

Berita Rekomendasi

Seorang pejabat senior departemen luar negeri AS mengatakan, kata-kata dari pernyataan janji itu telah disepakati pada pertemuan P5 selama beberapa bulan.

"Iinilah cara kami memikirkan risiko ini, dan ini adalah pengakuan bahwa isu itu adalah sesuatu yang ingin kami hindari, terutama selama masa sulit, saya pikir itu patut diperhatikan," kata pejabat itu.

Baca juga: Kemenangan Setelah 35 Tahun: Perjuangan Panjang Aktivis Anti Nuklir Jerman

Baca juga: Awal 2022, AS dan Rusia Siap Berdialog Bahas Kontrol Senjata Nuklir hingga Ukraina

Pernyataan yang dirilis Senin (3/1/2022) itu telah diatur waktunya agar bertepatan dengan konferensi tinjauan lima tahunan NPT, meski konferensi itu sempat ditunda di tengah penyebaran varian Omicron Covid-19.

"Kami menegaskan bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperangi," tulis pernyataan itu, menggemakan deklarasi bersama oleh Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev pada KTT 1985 di Jenewa.

NPT adalah tawar-menawar antara negara-negara tanpa senjata nuklir, yang berjanji untuk tidak mendapatkannya, dan lima negara bersenjata nuklir, yang berjanji untuk melucuti senjata.

Konferensi peninjauan NPT, yang semula direncanakan untuk tahun 2020, diperkirakan akan menimbulkan perdebatan sebagai akibat dari terhentinya momentum menuju perlucutan senjata dan langkah-langkah yang dilakukan oleh lima negara pemilik senjata untuk memodernisasi persenjataan mereka.

Empat negara lain dengan senjata nuklir yang tidak diakui di bawah NPT – yaitu Israel, India, Pakistan dan Korea Utara – juga tidak menunjukkan tanda-tanda pengurangan stok mereka.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas