3 Anggota DPR Tengah Kunker di Kazakhstan Saat Negara Itu Dilanda Kerusuhan
KBRI meminta WNI untuk mematuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintahan setempat, menjaga ketertiban dan tidak ikut dalam aksi massa.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga anggota DPR RI dikabarkan tengah berada di Kazakhstan saat negara itu dilanda kerusuhan hebat hari ini.
Ketiga anggota DPR itu adalah anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-undang Ibu Kota Negara (Pansus RUU IKN) DPR RI yang sedang berada di negara itu untuk tujuan kunjungan kerja atau kunker.
Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, tiga anggota DPR itu adalah Ketua Pansus RUU IKN DPR Ahmad Doli Kurnia dan dua anggota Pansus RUU IKN DPR yakni Achmad Baidowi dan Yanuar Prihatin.
Ketiga anggota Dewan itu dijadwalkan kunker di Kazakhstan 2 hingga 5 Januari 2022.
Tribunnews.com, Kamis (6/1/2022) mengkonfirmasi kepada salah satu anggota rombongan yakni Achmad Baidowi namun belum mendapatkan jawaban.
Baca juga: Jokowi Imbau Masyarakat Jangan ke Luar Negeri, Anggota DPR Malah Studi Banding ke Kazakhstan
Baca juga: Sekjen DPR Klaim Kunker Pansus RUU IKN ke Kazakhstan Atas Undangan Bappenas
Undangan Bappenas
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengonfirmasi soal kabar anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (Pansus RUU IKN) melakukan studi kerja ke Kazakstan, di tengah imbauan pemerintah untuk tak bepergian ke luar negeri.
"Iya, DPR ke sana tanggal 1 Januari 2022 kemarin, pergi atas undangan Bappenas," saat Indra saat dikonfirmasi, Senin (3/1/2022).
Indra menegaskan kunjungan Pansus RUU IKN ke Kazakhstan bukan agenda DPR.
Menurutnya kunjungan keluar negeri itu merupakan agenda pemerintah dalam hal ini Bappenas.
"Itu undangan, bukan DPR yang mau. Kunjungan dalam rangka ke negara yang sudah ada perpindahan ibukota," ucapnya.
Imbauan KBRI
Protes dan kerusuhan yang pecah di Kazakhstan mendorong Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Nur Sultan mengeluarkan imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang ada di negara itu pada Kamis (6/1/2022).
Imbauan ini juga dikeluarkan sehubungan dengan diumumkannya ‘State of Emergency’ atau keadaan darurat oleh Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev.
“KBRI mengimbau seluruh WNI di Kazakhstan supaya waspada dan hati-hati, serta menjauhi kerumunan. Tidak berpergian keluar rumah kecuali untuk hal-hal yang penting,” tulis pernyataan yang diterima Tribunnews.com pada Kamis.
Presiden Kazakhstan mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu di kota terbesar Kazakhstan, Almaty, dan di Provinsi Mangistau barat dimana protes kenaikan harga BBM berujung ricuh.
Baca juga: KBRI Paramaribo Fasilitasi Repatriasi 88 WNI dari Suriname dan Guyana
KBRI meminta WNI untuk mematuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintahan setempat, menjaga ketertiban dan tidak ikut dalam aksi massa di wilayah setempat.
WNI diminta tidak memberikan komentar yang bersifat publik terhadap perkembangan situasi dalam negeri Kazakhstan.
WNI juga diminta untuk saling berkomunikasi dengan sesama WNI yang berada di kota/ wilayahnya masing-masing, serta berkomunikasi dengan KBRI melalui grup yang tersedia.
“Berkomunikasi dengan KBRI melalui grup WNI maupun jalur-jalur komunikasi yang memungkinkan untuk memberi update kondisi masing-masing dan melaporkan hal-hal yang penting diketahui bersama,” tulis pernyataan tersebut.
KBRI juga menyediakan nomor hotline bagi WNI yang membutuhkan bantuan di +77718360245 atau nomor yang tertera di sosial media KBRI Nur Sultan.