Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikuti Jepang dan Korsel, Filipina Desak Indonesia Cabut Larangan Ekspor Batu Bara

Filipina mengimbau Indonesia untuk mencabut larangan ekspor batu baranya. Langkah tersebut mengikuti negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korsel.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
zoom-in Ikuti Jepang dan Korsel, Filipina Desak Indonesia Cabut Larangan Ekspor Batu Bara
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Ilustrasi Batu Bara - Sejumlah truk terlihat mengantri di Kapal Tanker pengangkut batu bara dari Kalimantan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/9/21). - Filipina desak Indonesia untuk mencabut larangan ekspor batu bara. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Energi Filipina, Alfonso Cusi telah mengimbau Indonesia untuk mencabut larangan ekspor batu baranya.

Diketahui, Indonesia telah menghentikan ekspor batu bara pada 1 Januari 2022, di tengah kelangkaan pembangkit listrik domestik.

Cusi mengatakan pada Senin (10/1/2022), kebijakan itu akan merugikan ekonomi yang sangat bergantung pada bahan bakar untuk pembangkit listrik, seperti diberitakan Al Jazeera.

Indonesia, pengekspor batu bara termal terbesar di dunia menangguhkan ekspor batu bara setelah perusahaan listrik negara melaporkan tingkat persediaan bahan bakar yang sangat rendah di pembangkit listrik domestiknya.

Langkah Filipina mengikuti permintaan serupa dari pemerintah Asia lainnya, yakni Jepang dan Korea Selatan.

Baca juga: Tambah Lagi Negara Korban Pelarangan Eskpor Batubara RI, Negerinya Terancam Pemadaman Listrik

Baca juga: 6.200 Orang Tewas dalam Kebijakan Anti-Narkoba di Filipina, Presiden Duterte Menolak Minta Maaf

Gugatan tersebut disampaikan Cusi dalam surat yang dikirimkan melalui Departemen Luar Negeri kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Arifin Tasrif, kata departemen energi dalam rilis berita, tanpa menyebutkan kapan surat itu dikirim.

Cusi telah meminta departemen luar negeri untuk menengahi dan mengajukan banding atas nama Filipina melalui mekanisme kerja sama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

BERITA REKOMENDASI

Larangan tersebut mendorong harga batu bara di China dan Australia lebih tinggi pekan lalu.

Sementara, lusinan kapal yang dijadwalkan membawa batu bara ke pembeli utama seperti Jepang, Cina, Korea Selatan, dan India berada dalam kondisi limbo di Kalimantan, rumah bagi pelabuhan batu bara utama Indonesia.

Baca juga: Kepolisian Jepang Soroti Aktivitas Kelompok Geng Motor Bosozoku dan Kyushakai

Baca juga: Tentara Korea Utara Dikerahkan Cari Hidup atau Mati Pembuat Mural yang Kritik Kim Jong Un

Filipina, yang masih sangat bergantung pada batu bara untuk pembangkit listrik, membeli sebagian besar kebutuhannya dari Indonesia, dan beberapa, lebih mahal, pasokan dari Australia dan Vietnam.

Menurut data pemerintah, hampir 70 persen dari 42,5 juta ton pasokan batubara Filipina pada tahun 2020 diimpor.

Departemen Energi menyebutkan, tenaga yang dihasilkan oleh batu bara terdiri dari sekitar 60 persen dari bauran listrik negara, dan pada tahun 2021 negara ini memasok 2,3 juta ton per bulan dari Indonesia untuk bahan bakar pembangkit listriknya.


Senator Win Gatchalian, yang mengepalai komite energi Senat, telah meminta departemen energi untuk menyiapkan langkah-langkah darurat karena larangan ekspor, termasuk mencari pemasok potensial lainnya.

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas