Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria di Kolombia Jalani Suntik Mati: Saya Tidak Ucapkan Selamat Tinggal, Hanya 'Sampai Jumpa Lagi'

Pria bernama Victor Escobar (60) menjadi orang Kolombia pertama yang meninggal dengan euthanasia legal meski tidak memiliki penyakit mematikan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Pria di Kolombia Jalani Suntik Mati: Saya Tidak Ucapkan Selamat Tinggal, Hanya 'Sampai Jumpa Lagi'
Luis ROBAYO / AFP
Victor Escobar (60), seorang pasien yang menunggu euthanasia, beristirahat di rumahnya pada 13 Oktober 2021 di Cali, Kolombia. Escobar menjadi orang Kolombia pertama yang meninggal dengan euthanasia legal meski tidak memiliki penyakit mematikan. 

Namun, dia juga berpikir Tuhan mengizinkan tindakannya.

Ketika ditanya tentang mereka yang berpikir dia seharusnya berjuang untuk hidup dan bukannya meminta kematian, Martha mengatakan dia juga sudah melalui perjuangan.

"Saya akan menjadi pengecut, tetapi saya tidak ingin menderita lagi," katanya.

"Untuk berjuang? Saya berjuang untuk beristirahat."

Camila Jaramillo Salazar, seorang pengacara untuk keluarga Sepúlveda, mengatakan keputusan Martha telah mendapatkan banyak dukungan dari Kolombia, meskipun ada kritik dari gereja Katolik.

Menurut valoraanalitik.com, lebih dari 72 persen dari mereka yang disurvei oleh jajak pendapat terbaru Invamer di Kolombia mengatakan mereka setuju dengan euthanasia.

Persentase yang lebih tinggi bahkan terlihat di kota-kota terbesar di negara itu.

BERITA REKOMENDASI

"Mungkin Kolombia bisa menjadi negara terkemuka dalam hal kemajuan kematian yang bermartabat," kata pengacara itu kepada Noticias Caracol.

Eutanasia didekriminalisasikan pada tahun 1997 dalam kasus penyakit parah atau mematikan, yaitu ketika pasien menderita banyak rasa sakit.

Pasien dapat memintanya secara sukarela dan dilakukan oleh dokter.

Namun, pemerintah belum memberikan aturan yang mengizinkan prosedur itu hingga 20 April 2015.

Sejak itu, hanya 157 prosedur yang telah dilakukan di negara tersebut, menurut data dari Kementerian Kesehatan.

Untuk setiap lima permintaan euthanasia, dua diotorisasi, kata DescLAB, Laboratorium Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.

Pasien euthanasia pertama di negara itu adalah Ovidio González Correa.

Ovidio merupakan seorang pria berusia 79 tahun dengan wajah cacat oleh tumor.

Ia kemudian menjadi simbol perjuangan untuk hak euthanasia.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas