Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerajaan Inggris Putuskan Pangeran Andrew Hadapi Kasus Pelecehan Seksual Sebagai Warga Biasa

Pangeran Andrew dicopot dari peran militer dan koneksi kerajaan, dan harus menghadapi gugutan pelecehan seksual di Amerika Serikat sebagai warga biasa

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Kerajaan Inggris Putuskan Pangeran Andrew Hadapi Kasus Pelecehan Seksual Sebagai Warga Biasa
BBC/Metro.co.uk
Pangeran Andrew dan Ratu Wlizabeth II 

TRIBUNNEWS.COM – Istana Buckingham kembali bertindak tegas terhadap anggota kerajaan. Pangeran Andrew dicopot dari peran militernya dan perlindungan kerajaan setelah hakim Amerika Serikat menyatakan Andrew harus menghadapi gugatan pelecehan seksual di AS.

Dilansir dari Al Jazeera, keluarga Kerajaan Inggris mengatakan, Pangeran Andre tidak lagi dipanggil sebagai “Yang Mulia”.

Pada 2019, Duke of York yang kini berusia 61 tahun terpaksa mengundurkan diri dari tugas public.

Ini dilakukan karena hubungannya dengan terpidana pelanggar seks AS Jeffrey Epstein, dan setelah kegagalan wawancaranya dengan BBC yang diharapkan bisa membersihkan namanya.

"Dengan persetujuan Ratu (Elizabeth II), afiliasi militer Duke of York dan perlindungan Kerajaan telah dikembalikan kepada Ratu," kata pernyataan Istana Buckingham, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Hakim Distrik AS: Pangeran Andrew Harus Hadapi Gugatan Virginia Giuffre Soal Pelecehan Seksual

Baca juga: Polisi Inggris Tidak Tindaklanjuti Kasus Gugatan Kekerasan Seksual Terhadap Pangeran Andrew

"Duke of York tetap tidak lagi menjalankan tugas public dan akan menghadapi kasusnya sebagai warga biasa."

Keputusan kerajaan ini mencopot semua koneksi Andrew dengan kerajaan.

Berita Rekomendasi

Keputusan ini pun diambil setelah pengacara putra kedua Ratu Elizabeth II ini gagal membujuk hakim agar menolak gugatan perdata Virginia Giuffre, yang menuduh pangeran melakukan pelecehan seksual sewaktu ia berusia 17 tahun.

Hakim Distrik AS Lewis Kaplan mengatakan Giuffre, yang kini berusia 38 tahun, dapat mengajukan gugatan bahwa Andrew dengan sengaja menyebabkan tekanan emosionalnya ketika Epstein memperdagangkan dirinya.

Investor finansial Epstein bunuh diri di penjara pada Agustus 2019,tepat sebelum dia diadili atas tuduhan perdagangan seksual.

Baca juga: Pangeran Andrew Digugat Atas Tuduhan Pelecehan Seksual, Polisi London Tinjau Kasusnya

Baca juga: Pangeran Andrew Digugat di Pengadilan New York Atas Dugaan Pelecehan Seksual

Sejauh ini, Pangeran Andrew telah membantah tuduhan Giuffre bahwa ia memaksanya berhubungan seks lebih dari dua dekade lalu.

Peristiwa itu disebutkan terjadi di rumah mantan pasangan dan rekan Epstein di London, Ghislaine Maxwell dan pelecehan di dua property milik Epstein.

Dalam wawancara dengan BBC, Andrew membantah pernah berhubungan seks dengan Giuffre.

Tetapi saat itu, Andrew mengakui hubungannya yang terus berlanjut dengan Epstein, bahkan setelah dia dihukum karena melakukan prostitusi. Wawancara ini dilaporkan telah mengecewakan keluarga kerajaan.

Andrew menggambarkan Maxwell, yang dihukum karena perdagangan seks dan pelecehan oleh pengadilan di New York bulan ini, sebagai seorang teman.

Baca juga: Dokumen Jeffrey Epstein Ungkap Pangeran Andrew Paksa Gadis di Bawah Umur untuk Berhubungan Seks

Baca juga: Kasus Predator Seks Jeffrey Epstein, Pilot Mengaku Angkut Gadis Muda dan Anak Ratu Elizabeth

Penghapusan peran militer Andrew terjadi setelah lebih dari 150 Angkatan Laut Kerajaan, Angkatan Udara Kerajaan, dan veteran Angkatan Darat Inggris menulis surat kepada Ratu Elizabeth II.

Kepala negara berusia 95 tahun itu adalah panglima tertinggi angkatan darat, laut, dan udara.

“Apakah ini perwira militer senior lainnya, tidak dapat dibayangkan bahwa dia masih akan menjabat,” tulis para veteran dalam sebuah surat bersama yang dipublikasikan oleh kelompok anti-kerajaan.

Disebutkan bahwa perwira militer Inggris harus mematuhi standar kejujuran dan perilaku terhormat yang paling tinggi.

"Ini adalah standar yang tidak dipenuhi Pangeran Andrew," tulis mereka, dengan menambahkan bahwa Andrew telah membuat militer diasosiasikan dengan kehinaan.

Baca juga: Ghislaine Maxwell Divonis Bersalah Bantu Jeffrey Epstein Lakukan Pelecehan Seksual

Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Tak Hadiri Undangan Ulang Tahun Pangeran Andrew Ke-60

Jonah Hull dari Al Jazeera, melaporkan dari London, mengatakan Andrew telah menjadi racun bagi kerajaan.

“Dia berpotensi juga menjadi racun bagi Ratu. Dia adalah putra kesayangannya, putra keduanya,” katanya.

“Ini adalah tahun yang sangat penting baginya karena menandai perayaan ulang tahun platinumnya, 70 tahun di atas takhta, dan jelas, dia sekarang terlibat lebih dalam dari sebelumnya dalam tuduhan pelecehan seksual yang dia harapkan bisa dikesampingkan,” ujar Hull.

Keputusan hakim di AS berarti Andrew dapat dipaksa untuk memberikan bukti di persidangan yang dapat dimulai antara September dan Desember 2022 kecuali jika tercapai kesepakatan.

“Mengingat kekukuhan Hakim Kaplan dalam menerima argumen kami, kami tidak terkejut dengan keputusan itu,” kata seorang sumber yang dekat dengan Andrew kepada kantor berita Reuters.

Baca juga: Ayah dari Terduga Pelaku Penyusupan Istana Ratu Elizabeth Sebut Ada yang Salah dengan Anaknya

“Namun, itu bukan penilaian atas dasar tuduhan Giuffre. Ini adalah maraton bukan sprint dan Duke akan terus membela diri terhadap klaim ini,” katanya. (Tribunnews.com/Aljaeera/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas