Ribuan Orang India Ikuti Ritual di Sungai Gangga Meski Kasus Covid-19 Melonjak
Di tengah lonjakan kasus Covid-19, umat Hindu dipimpin oleh kepala biara dan petapa jalani ritual di Sungai Gangga di India.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ribu umat Hindu ikuti ritual di Sungai Gangga, di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Umat Hindu dipimpin oleh kepala biara dan petapa berlumuran abu, berenang di air dingin Sungai Gangga di India utara pada Jumat (14/1/2022).
Dilansir CNA, peziarah Hindu berkumpul di Sangam, pertemuan tiga sungai, Gangga, Yamuna, dan Saraswati, di kota Prayagraj, 200 km timur laut Lucknow, ibu kota negara bagian Uttar Pradesh.
Mereka datang untuk berpartisipasi dalam festival Magh Mela, salah satu ziarah paling suci dalam agama Hindu.
Mereka mandi di perairan Gangga, sebuah ritual yang diyakini umat Hindu akan menghapus dosa-dosa dan membebaskan mereka dari siklus kematian dan kelahiran kembali.
Baca juga: Pulang dari Arab Saudi, Delapan Anggota Tim Advance Umrah Terpapar Covid-19
Baca juga: Kombinasi Vaksin Booster Covid-19: Vaksin Primer Sinovac bisa Terima AstraZeneca atau Pfizer
Pertemuan serupa di festival Hindu tahun lalu di kota Himalaya, Haridwar, di negara bagian Uttarakhand yang bertetangga.
Pertemuan tersebut dapat memicu penyebaran varian Delta yang merusak negara itu dan menjadikan India salah satu negara yang paling parah dilanda bencana di dunia.
Para ahli epidemiologi menggambarkan festival tersebut sebagai acara penyebar virus besar-besaran.
Infeksi virus corona, yang dipicu oleh varian Omicron, meningkat pesat di seluruh India. Negara itu melaporkan lebih dari 264.000 infeksi baru pada hari Jumat tetapi rawat inap tetap relatif rendah.
Jutaan umat Hindu diperkirakan akan memadati festival selama 47 hari ke depan.
Banyak dari mereka akan tinggal di tepi sungai Gangga selama sebulan menjalani kehidupan pertapa, dengan keyakinan mereka akan menerima keselamatan.
Ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa peziarah dapat terinfeksi dan membawa virus kembali ke kota dan desa mereka di bagian lain negara itu.
Sebanyak 77 polisi dan 12 staf kebersihan yang dikerahkan untuk acara tersebut dinyatakan positif terkena virus.
“Ini akan menjadi penyebar super. Pemerintah seharusnya tidak mengizinkan jemaah dalam jumlah besar karena jemaah agama dalam dua tahun terakhir terbukti bertanggung jawab menyebarkan virus mematikan di seluruh negeri, ”kata Utkarsh Mishra, seorang pengacara yang telah mengajukan petisi di Allahabad.