Gembong Narkoba Meksiko Gunakan Mayat Bayi untuk Selundupkan Narkotika
Penemuan bayi tersebut kembali mengemukakan isu penjara yang menjadi pusat aktivitas kriminal di Meksiko.
Editor: Hasanudin Aco
Ia kemudian menemukan mayat bayi dengan bekas operasi di perutnya lalu melapor ke otoritas.
Menurut laporan El Pais, penemuan mayat bayi itu pertama kali dilaporkan oleh surat kabar lokal, Econsulta pada 11 Januari 2022.
Namun, kasus ini hampir terlupakan sebelum Reinserta memulai kampanye nasional untuk menuntut kasus itu dituntaskan.
Otoritas Puebla sendiri bungkam atas penemuan itu hingga setidaknya seminggu usai kejadian.
Kasus tersebut membuat pengelolaan penjara di Meksiko kembali disorot. El Pais melaporkan, isu korupsi dan kriminalitas di penjara negeri Meksiko bukanlah hal baru.
Penjara seperti San Miguel punya masalah kronis overkapasitas dan korupsi. Berbagai kalangan menuduhnya sebagai pusat peredaran narkoba dan perdagangan manusia.
Geng kriminal yang menguasai penjara dilaporkan tetap bisa menjalankan bisnis dari balik jeruji.
Mereka bahkan disebut bisa mengelola jejaring prostitusi sendiri.
Identitas bayi yang ditemukan di San Miguel terungkap dan pihak keluarga telah berbicara kepada media.
Bayi itu diketahui bernama Tadeo, lahir pada 4 Oktober 2021.
Tadeo meninggal pada 5 Januari 2022 karena komplikasi penyakit pencernaan. Ia sempat menjalani enam kali operasi perut.
Orang tua Tadeo menguburkannya di wilayah Iztapalapa, Mexico City, sekitar 140 kilometer dari Puebla.
Orang tuanya mulai curiga usai menyimak pemberitaan jasad bayi yang ditemukan di penjara dengan bekas luka operasi perut. Usianya sama.
Sang ayah pun membongkar makam anaknya di Iztapalapa. Kuburannya kosong dan kecurigaannya kemudian terkonfirmasi: jasad Tadeo dicuri dan dibawa ke Puebla.