Pemimpin Ukraina Yakinkan Warganya Invasi Rusia Tak akan Terjadi: Tidurlah yang Nyenyak
Pemimpin Ukraina berusaha meyakinkan warganya bahwa invasi dari Rusia tidak akan terjadi.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Kami tidak berniat menempatkan pasukan Amerika atau pasukan NATO di Ukraina," kata Biden, menambahkan bahwa akan ada konsekuensi ekonomi yang serius bagi Putin, termasuk sanksi pribadi, jika terjadi invasi.
NATO mengatakan pihaknya memperkuat pencegahannya di wilayah Laut Baltik, dan AS memerintahkan 8.500 tentara dalam siaga lebih tinggi untuk kemungkinan penyebaran ke Eropa sebagai bagian dari pasukan tanggapan aliansi jika perlu.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengatakan dia siap mengirim pasukan untuk melindungi sekutu NATO di Eropa.
Dalam pertunjukan persatuan Eropa di Berlin, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan tentang krisis.
Olaf Scholz mengatakan dia menginginkan langkah-langkah yang jelas dari Rusia yang akan berkontribusi pada de-eskalasi situasi.
Emmanuel Macron, yang mengatakan akan berbicara dengan Putin melalui telepon pada hari Jumat, menambahkan, jika ada agresi, maka akan ada pembalasan.
AS dan sekutunya telah mengancam akan memberikan sanksi Rusia mengirim militernya ke Ukraina.
Departemen Luar Negeri AS telah memerintahkan keluarga semua personel Amerika di Kedutaan Besar AS di Ibu Kota Ukraina, Kyiv untuk meninggalkan negara itu, dan dikatakan bahwa staf kedutaan yang tidak penting dapat pergi.
Inggris juga mengatakan telah menarik beberapa diplomat dan tanggungannya dari kedutaannya, dan keluarga staf diplomatik Kanada juga telah diberitahu untuk pergi.
Menurut Volodymyr Zelenskyy, keputusan oleh AS, Inggris, Australia, Jerman dan Kanada untuk menarik beberapa diplomat dan tanggungan mereka dari Kyiv tidak serta merta menandakan eskalasi yang tak terhindarkan dan merupakan bagian dari permainan diplomatik yang kompleks.
"Kami bekerja sama dengan mitra kami sebagai satu tim," kata Volodymyr Zelenskyy.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Ancam Sanksi Pribadi Terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin Terkait Ukraina
Baca juga: Tenangkan Publik, Ukraina Sebut Invasi Rusia Tak akan Segera Terjadi
Lebih lanjut, Rusia membantah tuduhan bahwa mereka akan melakukan serangan ke Ukraina.
Rusia mengatakan tuduhan Barat hanyalah kedok untuk provokasi yang direncanakan NATO sendiri.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sekali lagi menuduh AS mengobarkan ketegangan di sekitar Ukraina, bekas negara Soviet yang telah berkonflik dengan Rusia selama hampir delapan tahun.