Presiden AS Joe Biden: Korban Manusia Akan Sangat Besar Jika Rusia Invasi Ukraina
Presiden AS Joe Biden mengingatkan korban manusia akan sangat besar jika Rusia invasi Ukraina, dan janjikan reaksi tegas menghadapinya
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM – Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan Rusia ke Ukraina masih sangat mungkin terjadi dan korban jiwa akan sangat besar.
Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional, Biden mengatakan AS siap untuk menanggapi dengan tegas langkah semacam itu.
Presiden AS mengatakan Rusia sekarang telah mengumpulkan sekitar 150.000 tentara di perbatasan dengan Ukraina.
Menteri Pertahanan Rusia mengatakan beberapa pasukan telah ditarik.
Namun Biden mengatakan bahwa ini belum diverifikasi.
Baca juga: Serangan Siber Menghantam Web Pemerintah, Dua Bank, dan Angkatan Bersenjata Ukraina
Baca juga: Kremlin Tanggapi Isu Invasi 16 Februari 2022: Ukraina Harus Atur Alarm dan Lihat yang Akan Terjadi
"Pasukan Rusia pergi akan bagus, tetapi kami belum memverifikasi itu. Kami belum memverifikasi unit militer Rusia kembali ke pangkalan mereka," kata Biden.
"Memang, analis kami menunjukkan bahwa mereka tetap berada dalam posisi yang mengancam,” katanya.
Pada Selasa (15/2/2022), Ukraina mengatakan serangan siber telah menghantam situs kementerian pertahanannya dan dua bank, dan angkatan bersenjata.
Penyebabnya tidak jelas tetapi Ukraina telah mengalami serangan skala besar sebelumnya pada infrastruktur online dan telah menuding Rusia.
Sudah lama ada kekhawatiran bahwa, alih-alih invasi skala penuh, Rusia dapat menggunakan cara yang terselubung untuk mengganggu Ukraina, misalnya melalui serangan siber terhadap infrastruktur penting.
Baca juga: Rusia Tarik Pasukan Yang Ikut Latihan Perang Kembali ke Pangkalan, Ukraina Belum Percaya
Baca juga: Biden: Serangan Rusia ke Ukraina Masih Sangat Mungkin Terjadi
Presiden Biden mengatakan pada Selasa kemarin bahwa bahwa AS siap untuk menanggapi langkah semacam itu.
Pidato Biden berlangsung beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan masalah keamanan Moskow harus ditangani dan ditanggapi dengan serius.
Putin selalu membantah merencanakan serangan ke Ukraina.
Menurut Putin, Rusia tidak menginginkan perang lagi di Eropa, namun ketegangan telah meningkat sejak November.