Biden: Rusia Buat Dalih untuk Serang Ukraina, Perang Dimulai Beberapa Hari Lagi
Presiden AS, Joe Biden memperingatkan serangan Rusia di Ukraina dapat dimulai dalam beberapa hari mendatang. Rusia akan mencari dalih untuk perang.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memperingatkan bahwa serangan Rusia di Ukraina dapat dimulai dalam beberapa hari mendatang, Kamis (17/2/2022).
Biden juga mengatakan, Rusia kemungkinan akan melancarkan peristiwa-peristiwa selanjutnya agar memiliki dalih untuk perang dengan Ukraina.
Itu menjadi tanda ketidakpercayaan terbaru dari Barat atas klaim Presiden Rusia, Vladimir Putin bahwa dia menarik pasukan dan terbuka untuk diplomasi.
Meski ada jalur diplomatik, Biden memprediksi kekerasan mungkin akan segera terjadi.
Baca juga: AS Sebut Rusia Tambahkan 7.000 Tentara ke Pasukan di Dekat Ukraina
Baca juga: Tentara Rusia Disebut Makin Banyak di Perbatasan Ukraina, Perang Segera Pecah?
Ketika ditanya terkait seberapa tinggi tingkat ancaman untuk invasi Rusia ke Ukraina, Biden mengatakan bahwa ancamannya sangat tinggi.
"Ini (ancaman) sangat tinggi karena mereka belum memindahkan pasukan mereka," kata Biden, sebagaimana dikutip dari CNN.
"Mereka telah memindahkan lebih banyak pasukan, nomor satu."
"Nomor dua, kami memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi bendera palsu agar memiliki alasan untuk masuk (Ukraina)."
"Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka siap untuk pergi ke Ukraina, menyerang Ukraina ," kata Biden.
Biden telah meramalkan invasi Rusia ke Ukraina sebelumnya tetapi sebelumnya telah menuliskan perkiraannya dengan mengatakan bahwa Putin tidak mengambil keputusan.
Dia lebih definitif pada hari Kamis, sehari setelah para pejabat AS mengatakan 7.000 lebih tentara Rusia telah tiba di dekat Ukraina, bertentangan dengan klaim penarikan mundur Rusia sebelumnya.
Ditekan apakah dia yakin serangan akan terjadi dan kapan, Biden berkata: "Ya. Menurut saya, itu akan terjadi dalam beberapa hari ke depan."
Dia berbicara beberapa saat sebelum Menteri Luar Negeri Antony Blinken dijadwalkan berpidato di Dewan Keamanan PBB, pemberhentian menit terakhir sebelum menuju ke Jerman untuk Konferensi Keamanan Munich.
Baca juga: Biden: Serangan Rusia ke Ukraina Masih Sangat Mungkin Terjadi
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Buka Diplomasi dengan Putin, Tapi Siaga Jika Rusia Serang Ukraina
Wakil Presiden Kamala Harris juga berangkat Kamis pagi untuk menghadiri KTT, di mana krisis Ukraina diperkirakan akan mendominasi diskusi di antara para pemimpin dan pejabat keamanan nasional.