Sirene Pertahanan Sipil Berbunyi di Donetsk Setelah Pengumuman Evakuasi Massal
Sirene itu berbunyi sesaat setelah Ketua DPR, Denis Pushilin mengumumkan evakuasi massal warganya ke Rusia di tengah penembakan yang terus berlanjut.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Selama beberapa hari terakhir, situasi di jalur kontak antara Ukraina dan Republik Donetsk dan Lugansk yang memproklamirkan diri ini telah mengalami eskalasi dramatis, dengan masing-masing pihak saling menuduh melakukan penembakan.
Menurut Milisi Rakyat DPR, kelompok sabotase Ukraina yang telah memasuki wilayah republik yang memproklamirkan diri itu berencana meledakkan tank dengan klorin.
Setidaknya dua anggota kelompok sabotase itu diklaim telah tewas, sementara tiga lainnya terluka.
Perlu diketahui, Ukraina meluncurkan operasi militer terhadap wilayah Donbass pada 2014 lalu setelah Donetsk dan Lugansk menolak untuk mengakui pemerintahan baru Ukraina yang didukung Barat dan memproklamasikan kemerdekaan dari negara tersebut.
Gencatan senjata kemudian ditandatangani di Minsk, Belarus pada 1 tahun kemudian setelah dilakukannya pembicaraan yang diselenggarakan oleh Empat Normandia yakni Rusia, Ukraina, Prancis dan Jerman.
Namun kesepakatan tersebut belum dilaksanakan sejauh ini, dengan pelanggaran lanjutan diklaim dilakukan oleh Ukraina.