Hasil Studi: Varian Siluman Omicron Dapat Memunculkan Penyakit yang Lebih Parah
Varian siluman dari Omicron - juga dikenal sebagai subvarian BA.2 - dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada versi aslinya
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Varian siluman dari Omicron - juga dikenal sebagai subvarian BA.2 - dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada versi aslinya, menurut sebuah studi baru.
Dilaporkan Standard Express, eksperimen laboratorium baru di Jepang menemukan sub-varian BA.2 mungkin juga lebih mampu lolos dari kekebalan yang diberikan oleh vaksinasi.
Para ilmuwan di Universitas Tokyo melakukan penelitian pada hewan.
Penelitian tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat sehingga kualitas dan validitasnya belum dinilai secara independen.
Namun, penelitian itu menunjukkan bahwa "patogenisitas" BA.2 lebih tinggi daripada Omicron dan lebih tahan terhadap kekebalan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya.
Baca juga: Anak Omicron Covid-19 Mulai Merebak, Analis Sebut Varian Siluman, Seberapa Mengkhawatirkan?
Baca juga: Para Ilmuwan Temukan Versi Siluman dari Omicron yang Mungkin Lebih Sulit Dilacak dengan Tes PCR
BA.2 telah menyebar dengan cepat di Denmark dan Afrika Selatan dalam beberapa minggu terakhir, - meskipun tidak ada peningkatan substansial dalam rawat inap.
Studi ini menemukan tingkat keparahan BA.2 mirip dengan leluhurnya, B.1.1 atau dikenal sebagai varian Alpha.
Penulis penelitian menyatakan:
"Singkatnya, data kami menunjukkan kemungkinan bahwa BA.2 akan menjadi varian yang paling mengkhawatirkan bagi kesehatan global."
"Saat ini, BA.2 dan BA.1 diakui bersama sebagai Omicron dan ini hampir tidak dapat dibedakan."
"Berdasarkan temuan kami, kami mengusulkan bahwa BA.2 harus diakui sebagai varian unik yang menjadi perhatian, dan varian SARS-CoV-2 ini harus dipantau secara mendalam."
Untuk penelitian mereka, para peneliti menginfeksi hamster dengan varian Omicron asli dan subvariannya.