Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Disarankan Bawa Permasalahan Rusia-Ukraina Ke Majelis Umum PBB, Jangan ke DK PBB

Guru Besar UI Bidang Hukum Internasional Prof. Hikmahanto Juwana memberi saran Indonesia dalam memposisikan diri terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Indonesia Disarankan Bawa Permasalahan Rusia-Ukraina Ke Majelis Umum PBB, Jangan ke DK PBB
AFP/SERGEI SUPINSKY
Orang-orang terlihat di luar area tertutup di sekitar sisa-sisa peluru di sebuah jalan di Kyiv Kamis (24 Februari 2022). Serangan terjadi usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada hari Kamis dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan "invasi skala penuh" sedang berlangsung. (Foto oleh Sergei Supinsky / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar UI Bidang Hukum Internasional Prof. Hikmahanto Juwana memberi saran Indonesia dalam memposisikan diri terkait invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut Hikmahanto, jika Indonesia membawa permasalahan Rusia-Ukraina ini di selesaikan di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) maka akan gagal.

Pasalnya, di dalam Dewan Keamanan PBB ada anggota tetap yakni Rusia.

"Kenapa gagal, karena dalam Dewan Keamanan PBB ada anggota tetap yaitu Rusia. Kita tahu Rusia tidak akan mau mundur dari posisinya saat ini yang akan mendukung separatis yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina," kata Prof. Hikmahanto dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Kamis (24/2/2022).

Maka dari itu, Hikmahanto menyarankan agar Pemerintag Indonesia membawa permasalah Rusia-Ukraina ini bukan ke Dewan Keamanan PBB. Tetapi, membawa ke Majelis Umum PBB

"Karena ketika dibahas di Majelis Umum PBB, tidak ada hak veto dari negara," ucapanya.

Selain itu, Hikmahanto menilai, perlunya pemerintah Indonesia harus membangun awareness bahwa permasalah Rusia-Ukraina ini adalah permasalahan yang dihadapi oleh dunia. 

Baca juga: Komisi I DPR: Indonesia Mengecam Bentuk Penjajahan Termasuk Invasi Rusia Ke Ukraina

Berita Rekomendasi

"Ini tidak hanya masalah Rusia-Ukraina bahkan negara-negara barat seperti Inggris, Australia dan Amerika, tetapi ini masalah dunia," kata Hikmahanto.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan melakukan invasi ke Ukraina, dan menyebutnya sebagai "operasi militer khusus". Demikian yang dilaporkan Daily Mail pada Kamis (24/2/2022) pagi.

Putin mengatakan dia ingin 'demliterisasi', bukan menduduki negara itu. Presiden Rusia itu meminta tentara Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan pulang.

Diberitakan CNN, wartawan dan saksi mata di kota-kota di seluruh Ukraina telah melaporkan mendengar ledakan pada Kamis dini hari waktu setempat.

Ledakan terdengar di:

- Kyiv

Wartawan CNN di ibukota Ukraina mendengar ledakan dari timur ke arah bandara internasional kota.

Pengguna media sosial melaporkan mendengar beberapa ledakan di daerah Boryspil di timur ibu kota, di mana bandara internasional terletak sekitar 25 kilometer dari kota.

CNN belum mengkonfirmasi bahwa bandara tersebut menjadi sasaran.

- Kharkiv

Sebuah tim CNN di kota terbesar kedua di Ukraina, di timur laut negara itu, mendengar "ledakan keras yang terus menerus."

- Kramatorsk

Dua orang di kota timur, yang terletak sekitar 120 kilometer utara Donetsk yang dikuasai separatis, mengatakan kepada CNN bahwa mereka mendengar setidaknya dua ledakan besar.

- Dnipro

Seorang penduduk pusat kota mengatakan kepada CNN bahwa mereka telah mendengar "beberapa ledakan."

- Mariupol

Dua warga mengatakan kepada CNN bahwa mereka mendengar ledakan di timur kota, yang terletak di tenggara negara itu.

- Odessa

Sebuah tim CNN di kota pelabuhan Laut Hitam mendengar dua ledakan yang berjarak sekitar 20 menit.

- Zaporizhzhia

Sebuah tim CNN di kota tenggara mengatakan mereka mendengar setidaknya satu ledakan yang sangat jauh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas