NATO Akhirnya Kerahkan Ribuan Pasukan dan 100 Jet ke Ukraina Usai Sempat Disindir Presiden Zelensky
NATO akhirnya merespons invasi Rusia ke Ukraina dengan mengirim ribuan pasukan dan 100 jet ke Ukraina.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
Lantas apa itu pasukan NRF yang dikirim NATO?
Dibuat pada tahun 2003, NRF terdiri dari 40.000 personel dan mencakup 8.000 kontingen dengan kesiapan tinggi dengan pasukan udara, laut dan operasi khusus yang dapat dikerahkan dalam beberapa hari.
Di Washington, Juru Bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, Amerika Serikat saat ini memiliki pasukan di Eropa.
Ditambah 7.000 orang yang diperintahkan untuk dikerahkan ke Jerman minggu ini.
Dan yang lainnya dalam keadaan siaga di dalam negeri.
Baca juga: Invasi Rusia Agresif, Presiden Ukraina Merasa Ditinggal, Sindir AS-NATO Hanya Pantau dari Kejauhan
Dia mengatakan, pasukan mana dan berapa banyak bergantung pada kebutuhan spesifik NATO.
"Apa pun persyaratan itu, Amerika Serikat siap untuk berada di depan sebanyak mungkin," kata Kirby.
Dia menekankan, NRF adalah untuk melindungi negara-negara NATO.
Bukan untuk terlibat dalam pertempuran di Ukraina, yang bukan anggota aliansi.
Namun, katanya, pemicu untuk mengaktifkan NRF adalah invasi yang melanggar hukum oleh Rusia ke Ukraina.
"Kami akan melakukan apa yang perlu kami lakukan untuk mempertahankan setiap inci wilayah NATO," tegasnya.
Presiden Ukraina Sindir AS-NATO
Invasi Rusia ke Ukraina semakin meningkat dengan bunyi ledakan terdengar di sejumlah daerah di Ukraina, terlebih di Kyiv, target penting bagi Vladimir Putin.
Namun demikian, hingga kemarin tak ada negara lain yang datang membantu Ukraina.
Bahkan Amerika Serikat yang sebelumnya berkoar-koar akan berada di sisi Ukraina mengaku tidak akan mengirim pasukan untuk menyerang Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, pada akhirnya, Ukraina berjuang sendiri untuk membela negara.
Baca juga: Kecil Kemungkinan Bakal Ada Campur Tangan Negara Lain dalam Konflik Rusia dan Ukraina
"Pagi ini, kami membela negara kami sendiri. Sama seperti kemarin, negara paling kuat di dunia memandang dari kejauhan," katanya dalam video Facebook, tampaknya menyindir Amerika Serikat.
“Kami akhirnya membela negara kami sendiri. Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun,” tutur Zelensky.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini tak seorang pun siap menjamin bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO.
Walaupun alasan tersebut dijadikan Rusia sebagai dalih akan tindakannya.
"Semua orang takut, semua orang diam. Mereka bilang mereka bersama kita, tetapi tidak siap menjadikan kita anggota aliansi," imbuh Zelensky.