Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Rusia Vladimir Putin Marah Besar karena Amerika dan Sekutu Anggota NATO Kerap Berkhianat

Presiden Rusia Vladimir Putin merasa dikhianati Barat yang memperluas keanggotaan NATO ke timur. Barat melanggar perjanjian atau jaminan kepada Soviet

Editor: Domu D. Ambarita
zoom-in Presiden Rusia Vladimir Putin Marah Besar karena Amerika dan Sekutu Anggota NATO Kerap Berkhianat
AFP/GENYA SAVILOV
Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran Kyiv, ibu kota Ukraina Kyiv. Militer Rusia diduga menembaki sasaran Jumat 25 Februari 2022. (Photo by GENYA SAVILOV/AFP) 

Hampir semua negara di perbatasan sebelah barat dan Selatan sudah menjadi anggota NATO: Polandia, Slovakia, Hungaria, Romania, Estonia, Latvia, dan Lithuania.

Baca juga: Begini Sejarah Panjang Konflik Rusia dan Ukraina, Ada Peran AS dan NATO

 
Tinggal dua negara yang belum menjadi anggota NATO, yakni Belarusia dan Ukraina yang sama-sama sudah melakukan pendekatan.

Sementara satu negara lagi, yakni Moldava yang berbatasan dengan Ukraina di sebelah barat, memilih menjadi negara netral. Maka, bila Ukraina masuk ke Barat (mungkin disusul Belarusia walau sekarang pro-Mokswa dan oleh NATO dinilai masih ada persoalan berkait dengan HAM dan kebebasan.

Standar negara yang bisa menjadi anggota NATO antara lain melaksanakan pemilu terbuka, kontrol sipil atas militer, eleminasi konflik etnis dan nasional), Rusia akan benar-benar terkepung secara militer dari mana-mana, termasuk dari barat-daya, yakni Turki yang menjagai Selat Bosporus, pintu keluar masuk kapal-kapal Rusia dari Laut Hitam ke Laut Tengah.

Rusia Merasa Dikhianati
Rusia merasa dikhianati Barat yang memperluas keanggotaan NATO ke timur. Putin mengingatkan jaminan Barat untuk tidak memperluas NATO ke Timur.

Jaminan itu disampaikan Menlu AS James Baker kepada pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada tanggal 9 Februari 1990, saat membahas penyatuan Jerman.

Baca juga: Presiden China Xi Jinping Desak Putin Selesaikan Konflik dengan Ukraina, Lewat Negosiasi Seimbang

 
Kata Baker, “tidak satu inci pun ke timur” ekspansi NATO. Jaminan itu kepada Gorbachev dan para pejabat Soviet lainnya oleh pemimpin Barat. (Arsip Keamanan Nasional di Universitas George Washington).

BERITA TERKAIT

Arsip tersebut mengungkapkan bahwa Baker tidak hanya sekali mengatakan formula “tidak satu inci pun ke timur”, tetapi tiga kali.

Baker setuju dengan pernyataan Gorbachev bahwa “ekspansi NATO tidak dapat diterima.”

Ia meyakinkan Gorbachev bahwa “baik Presiden maupun saya (Baker) tidak bermaksud untuk mengambil keuntungan sepihak dari proses yang sedang berlangsung.”

Dan Amerika memahami bahwa “tidak hanya untuk Uni Soviet tetapi juga untuk negara-negara Eropa lainnya, penting untuk memiliki menjamin bahwa jika Amerika Serikat mempertahankan kehadirannya di Jerman dalam kerangka NATO, tidak satu inci pun yurisdiksi militer NATO saat ini akan menyebar ke arah timur.”

Hari berikutnya, 10 Februari 1990, Kanselir Jerman Helmut Kohl, juga mengatakan kepada Gorbachev “secara alami NATO tidak dapat memperluas wilayahnya ke wilayah Jerman Timur saat ini”.

Janji itu diulangi Sekretaris Jenderal NATO Manfred Wörner pada 17 Mei 1990 di Moskwa. Yang pertama memberikan jaminan adalah Menlu Jerman Hans-Dietrich Genscher.

Pada tanggal 31 Januari 1990, dalam pertemuan para pemimpin NATO di Tutzing, Bavaria, Genscher mengatakan, “bahwa perubahan di Eropa Timur dan proses penyatuan Jerman tidak boleh mengarah pada ‘penurunan kepentingan keamanan Soviet’.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas