Evakuasi Pasukan Ukraina yang Menyerah di Pulau Ular, Kapal Rusia Diserang Kapal Ukraina
16 kapal Angkatan Laut berusaha menyerang kapal Armada Laut Hitam Rusia yang sedang mengevakuasi pasukan Ukraina yang telah meletakkan senjata mereka.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Sedikitnya 16 kapal Angkatan Laut (AL) Ukraina berusaha menyerang kapal Armada Laut Hitam Rusia yang sedang mengevakuasi pasukan Ukraina yang telah meletakkan senjata mereka dan menyerah di Pulau Ular.
Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, Igor Konashenkov dalam briefing pada Sabtu kemarin.
Baca juga: Diblokir, YouTube Stop Sederet Channel yang Didanai Rusia, Termasuk Russia Today
Baca juga: Presiden Ukraina Zelenskyy Dikabarkan Terima Proposal Putin, Siap untuk Pembicaraan Damai
Ia pun menuding bahwa kapal-kapal AL Ukraina bisa saja diarahkan oleh pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS).
"Pada 25 Februari di malam hari, saat evakuasi dilakukan terhadap 82 tentara Ukraina yang secara sukarela meletakkan senjata di Pulau Ular, muncul 16 kapal milik Angkatan Laut Ukraina mencoba menyerang kapal-kapal Armada Laut Hitam Rusia dengan menggunakan taktik swarming," kata Konashenkov.
Ia menambahkan bahwa beberapa kapal AL itu menggunakan kapal sipil sebagai perisai.
Dikutip dari laman TASS, Minggu (27/2/2022), menurut Konashenkov, kapal-kapal Ukraina menyerang untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menyerah dan untuk mengalihkan kesalahan atas kematian para tahanan di Rusia.
"Akibat pertempuran laut itu, 16 kapal Angkatan Laut Ukraina hancur dan tidak ada satu pun dari 82 tentara Ukraina dari Pulau Ular yang terluka," tegas Konashenkov.
Konashenkov kembali menekankan bahwa kapal AL Ukraina bisa saja dipandu oleh pesawat tak berawak AS untuk menyerang Armada Laut Hitam Rusia.
"Saya ingin memusatkan perhatian anda bahwa selama serangan kapal Ukraina, kendaraan udara tak berawak strategis AS (UAV) Global Hawk dan MQ-9A Reaper melayang di atas area provokasi. Sangat mungkin bahwa UAV Amerika mengarahkan Kapal Ukraina melawan kapal Armada Laut Hitam Rusia," kata Konashenkov.
Sebelumnya, pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dalam pidato yang disiarkan televisi nasionalnya bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus.
Langkah ini diklaim untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida selama 8 tahun oleh rezim Ukraina'.
Pemimpin Rusia itu menegaskan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Karena tujuannya adalah 'demiliterisasi dan denazifikasi' negara tetangganya itu.
Saat mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota di Ukraina.
Namun terbatas hanya pada penyerangan dan pelumpuhan infrastruktur militer Ukraina saja.
Tidak ada ancaman apapun yang ditujukan terhadap penduduk sipil.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.