Sebut 153 WNI di Ukraina Aman, Berikut 5 Langkah Perlindungan Pemerintah RI setelah Serangan Rusia
Berikut langkah- langah perlindungan pemerintah Indonesia terhadap WNI pasca serangan Rusia.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia hingga saat ini terus memantau keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di Ukraina.
Berdasarkan data terbaru terdapat 153 WNI berada di Ukraina.
Mereka berada di Kiev (82 orang), Odessa (25 orang), Chernihiv (9 orang), Kharkiv (4 orang), Lviv (3 orang).
Direktur Perlindungan WNI Kementrian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha menyatakan WNI dalam kondisi aman.
Baca juga: Pengamat: Langkah Kemenlu Minta DK PBB Bersikap Soal Ukraina Sia-sia, Ingatkan Rusia Punya Hak Veto
Baca juga: Delegasi Rusia Tiba di Belarus untuk Negosiasi, Zelensky Menolak Bertemu di Negara Pro-Rusia
Saat ini sebagian WNI menetap di rumah aman yang sudah disiapkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
"Dalam komunikasi kami dengan mereka (WNI) semuanya dalam keadaan aman," kata Judha, dalam acara Breaking news Kompas TV, Sabtu (26/2/2022) malam.
"WNI sudah berada di beberapa safe house yang disediakan KBRI," sambungnya.
Lebih lanjut, pemerintah RI saat ini telah menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan evakuasi WNI di Ukraina, sebagai berikut:
Pertama, pemerintah melakukan relokasi sejumlah WNI.
Menurut Judha, sesuai rencana yang disusun sebelum adanya serangan, pemerintah telah menyiapkan beberapa titik safe house di KBRI.
Kemlu sudah memberikan himbauan kepada WNI untuk segera mendekat di KBRI untuk dilakukan relokasi.
Baca juga: Rudal Rusia Hancurkan Kilang Minyak di Pinggir Ibu Kota Kiev, Warga Diminta Berlindung ke Bunker
Kedua, bagi mereka yang kesulitan untuk menjangkau WNI, KBRI akan melakukan penjemputan.
Tim dari Kedutaan Besar RI yang ada di Bucharest Romania tengah berupaya melakukan penjemputan kepada 25 WNI yang saat ini berkumpul di Odessa.
"untuk beberapa negara kita yang kesulitan menjangkau KBRI, karena kesulitan transportasi, kami akan membantu untuk melakukan penjemputan,"jelas Judha.
Judha mengatakan kota Kiev merupakan konsentrasi WNI terbanyak yang ada di Ukraina, dimana 82 WNI saat ini masih ada di KBRI Kiev.
Baca juga: Ikuti Inggris, Polandia Juga Larang Maskapai Rusia Terbang di Wilayah Udaranya
Ketiga, pemerintah membentuk tim evakuasi WNI yang ada di Ukraina yang terdiri dari lintas Kementerian/Lembaga.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan pemerintah juga telah menyiapkan pesawat, sebagai upaya antisipasi jika para WNI sudah bisa direlokasi.
"Saat ini kami telah membentuk tim evakuasi yang terdiri dari unsur-unsur kementerian dalam negeri dan juga dari TNI serta menyiapkan pesawat evakuasi," kata Judha.
Sebagaimana diketahui, Ukraina menutup wilayah udaranya dan operator didesak untuk tak mendekat ke wilayah itu.
Ia mengatakan, pemerintah melakukan kontrol meeting dan memberikan pengarahan soal langkah-langkah yang akan diambil untuk memberikan perlindungan WNI.
Evakuasi WNI mulanya akan dilakukan melalui jalur darat, dengan membawa WNI ke wilayah Rumania dan Polandia ketika situasi dimungkinkan.
Baca juga: Indonesia Abstain Beri Veto di Dewan Keamanan PBB Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Ini Penjelasan Kemlu
Selanjutnya, dalam beberapa kesepatan pemerintah juga telah melakukan townhall meeting.
Hal tersebut guna untuk menyampaikan update kepada seluruh WNI mengenai situasi terkini.
Kelima, memberikan fasilitas konseling psikologis yang dilakukan virtual untuk membantu dan menemani WNI selama masa kedaruratan yang terjadi, supaya mereka tetap tenang.
"Kita meminta seluruh WNI kita untuk tetap tenang, tidak panik, karena ketenangan itu merupakan salah satu kunci utama keberhasilan kita dalam proses penyelamatan WNI," ujar Judha.
Update invasi Rusia
- Perundingan batal, Putin perintahkan serangan segala arah.
Pada hari ketiga invasi Rusia kemarin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa negaranya tidak akan pernah menyerah pada Rusia.
Dikutip dari Tribunnews.com bersumber dari AFP, tentara Ukraina mengatakan mereka telah menahan serangan di ibu kota Kiev.
Mereka mengeklaim telah memerangi kelompok sabotase Rusia (pasukan yang menyamar sebagai warga sipil) yang telah menyusup ke kota.
Presiden Zelensky mengatakan dalam sebuah pesan video, bahwa pihaknya akan berjuang sampai bisa membebaskan Ukraina.
Baca juga: Ukraina: Pasukan Rusia Memasuki Kota Kharkiv, Kendaraan Militer Bergerak
2. Pasukan Rusia memasuki Kota Kharkiv, kendaraan militer mulai bergerak.
Dihimpun dari Tribunnews.com, Ukraina masih terus berjuang melawan invasi Rusia.
Operasi militer yang diumumkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memasuki hari keempat, Minggu (27/2/2022).
Pemerintah Ukraina mengatakan pada hari Minggu pasukan Rusia telah memasuki kota terbesar kedua di Kharkiv.
Pasukan Ukraina memerangi pasukan Rusia di jalan-jalan kota Kharkiv di timur laut Ukraina, kata gubernur regional Oleh Sinegubov.
“Kendaraan ringan musuh Rusia telah menerobos masuk ke Kharkiv, termasuk pusat kota,” kata Sinegubov, seperti dikutip dari Al Jazeera.
“Angkatan bersenjata Ukraina menghancurkan musuh. Kami meminta warga sipil untuk tidak keluar.”
Baca juga: Di Tengah Ketegangan Rusia-Ukraina, Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal
3. Dua ledakan besar terjadi di sekitar Vasylkiv.
Diwartakan Tribunews.com sebelumnya, terjadi dua ledakan besar menerangi langit ibu kota Ukraina, Kiev, Minggu (27/2/2022) dini hari waktu setempat.
Ledakan tampaknya terjadi di sekitar Vasylkiv, yang memiliki lapangan terbang militer besar dan beberapa tangki bahan bakar dan berjarak sekitar 30 km di selatan Kiev.
Dikutip dari AFP, tentara Ukraina mengatakan mereka telah menahan serangan di ibu kota Kiev.
Mereka juga mengeklaim telah memerangi kelompok sabotase Rusia (pasukan yang menyamar sebagai warga sipil) yang telah menyusup ke kota.
Presiden Zelensky mengatakan dalam sebuah pesan video, bahwa pihaknya akan berjuang sampai bisa membebaskan Ukraina.
(Tribunnews.com/Milani Resti/ Yurika/Dewi Agustina)