Perang Rusia-Ukraina: Uni Eropa Kirim Senjata ke Ukraina, dari Tank hingga Rudal
Uni Eropa akan "mendanai pembelian dan pengantaran persenjataan serta peralatan lain ke sebuah negara yang sedang diserang".
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Uni Eropa akan "mendanai pembelian dan pengantaran persenjataan serta peralatan lain ke sebuah negara yang sedang diserang".
Sikap tersebut dikemukakan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, guna menyikapi invasi Rusia ke Ukraina.
Selain mengirim persenjataan, Uni Eropa memberlakukan tiga sanksi baru yang mencakup pelarangan pesawat-pesawat Rusia di wilayah udara Uni Eropa, pelarangan "mesin media Kremlin", serta pelebaran sanksi ke Belarus.
Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Harga Pupuk dan Gandum Diprediksi Naik, Bagaimana dengan Harga BBM ?
Sejauh ini, Ukraina masih dibombardir oleh rudal-rudal Rusia. Bahkan, penasihat menteri dalam negeri Ukraina melaporkan sejumlah rudal dilesatkan dari Belarus hingga menghantam bandara di Kota Zhytomyr, bagian utara Ukraina.
Setelah empat hari melancarkan invasi, Rusia kini mengaku ada sejumlah tentara mereka yang tewas dalam pertempuran. Namun, Rusia menolak menyebutkan jumlahnya.
Ketika invasi Rusia ke Ukraina terus berlanjut pada Minggu (27/02) dini hari Minggu, negara-negara Barat menjanjikan bantuan untuk memperkuat sistem pertahanan Ukraina.
Swedia, misalnya, akan mengirim 5.000 unit senjata anti-tank, 5.000 pelindung tubuh, 5.000 helm, dan 135.000 paket ransum.
Baca juga: Ukraina Bentuk Tentara IT, untuk Menyerang Dunia Maya Rusia
Pengiriman senjata ke negara yang sedang berkonflik, menurut Perdana Menteri Magdalena Andersson, adalah yang pertama kalinya dilakukan Swedia sejak invasi Uni Soviet ke Finlandia pada 1939.
Jerman juga mengumumkan akan mengirim 1.000 senjata antitank dan 500 rudal Stinger ke Ukraina.
Sebagaimana dilaporkan wartawan BBC, Damien McGuinness, langkah tersebut bisa dibilang sebagai perubahan terbesar dalam kebijakan luar negeri Jerman sejak Perang Dunia II. Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, langkah militer seperti itu tidak pernah terpikirkan oleh Jerman.
Dalam perkembangan lain:
- Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan mengirim sistem persenjataan senilai $350juta - termasuk rudal anti-tank Javelin, sistem anti-pesawat dan perangkat perlindungan tubuh.
- Sementara, Belanda mengumumkan akan memasok 50 senjata anti-tank Panzerfaust-3 dan 400 roket.