Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa itu Hak Veto? Rusia Tolak Rancangan Resolusi Dewan Keamanan PBB dengan Hak Veto

Rusia tolak rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB dengan Hak Veto. Rusia adalah negara pemegang hak veto selain AS, Prancis, Inggris, dan China.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Apa itu Hak Veto? Rusia Tolak Rancangan Resolusi Dewan Keamanan PBB dengan Hak Veto
AFP/HANDOUT
Dalam pengambilan video ini diambil dari cuplikan selebaran yang tersedia pada 24 Februari 2022 di situs web resmi Presiden Rusia (kremlin.ru) Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di hadapan bangsa di Kremlin di Moskow. - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer" di Ukraina pada 24 Februari dan meminta tentara di sana untuk meletakkan senjata mereka, menentang kemarahan Barat dan seruan global untuk tidak melancarkan perang. (Photo by Handout / KREMLIN.RU / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menolak rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (25/2/2022) tentang kecaman invasi Putin ke Ukraina.

Sementara itu ada tiga negara yang abstain (tidak memberikan suara) dari pemungutan suara, yaitu China, Uni Emirat Arab, dan India.

Ketiga negara itu tidak memberikan suara abstain terkait resolusi yang dibuat oleh Amerika Serikat dalam rapat Dewan Keamanan (DK) PBB.

Menurut laporan Reuters, ada 11 anggota dewan memberikan suara mendukung resolusi DK PBB.

Rancangan resolusi saat ini diharapkan akan diambil oleh Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang.

"Kami bersatu di belakang Ukraina dan rakyatnya, meskipun ada anggota tetap Dewan Keamanan yang sembrono dan tidak bertanggung jawab menyalahgunakan kekuasaannya untuk menyerang tetangganya dan menumbangkan PBB dan sistem internasional kami," kata Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield, setelah Rusia memberikan hak vetonya.

Baca juga: Komentari Invasi Rusia ke Ukraina, Menteri Pertahanan Bulgaria Dipecat

Seorang wanita berjalan di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan sebelum fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi.
 (Photo by Daniel LEAL / AFP)
Seorang wanita berjalan di depan sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. (Photo by Daniel LEAL / AFP) (AFP/DANIEL LEAL)

Rusia adalah pemegang hak veto Dewan Keamanan PBB, bersama dengan Amerika Serikat, China, Prancis, dan Inggris.

BERITA REKOMENDASI

Penolakan China datang hanya beberapa minggu setelah Beijing dan Moskow mendeklarasikan kemitraan "tanpa batas".

Mereka saling mendukung atas kebuntuan di Ukraina.

Baca juga: Presiden Prancis Macron Telepon Putin Bahas Ukraina, Minta Rusia Terapkan Gencatan Senjata

Hak Veto

Petugas polisi New York memblokir akses ke markas besar PBB pada 2 Desember 2021. - Markas besar PBB di New York ditutup pada hari Kamis selama bentrokan polisi dengan seorang pria yang tampaknya memegang senjata di luar tempat tersebut, kata para pejabat. Markas besar PBB ditutup, ada aktivitas polisi, kata juru bicara PBB kepada AFP. (Photo by Ed JONES / AFP)
Petugas polisi New York memblokir akses ke markas besar PBB pada 2 Desember 2021. - Markas besar PBB di New York ditutup pada hari Kamis selama bentrokan polisi dengan seorang pria yang tampaknya memegang senjata di luar tempat tersebut, kata para pejabat. Markas besar PBB ditutup, ada aktivitas polisi, kata juru bicara PBB kepada AFP. (Photo by Ed JONES / AFP) (AFP/ED JONES)

Hak veto anggota Dewan Keamanan PBB dimiliki oleh lima anggota tetap sebagai negara pendiri PBB, yaitu Rusia, Amerika Serikat, Perancis, Inggris, dan China.

Setiap anggota Dewan Keamanan memiliki satu suara, menurut peraturan di laman PBB.


Keputusan Dewan Keamanan mengenai hal-hal prosedural harus diambil dengan suara setuju dari sembilan anggota, termasuk lima anggota tetap, dengan ketentuan, dalam keputusan berdasarkan Bab VI, dan berdasarkan ayat 3 Pasal 52, pihak yang bersengketa harus abstain dari pemungutan suara.

Kelima negara pemegang hak veto telah berperan dalam pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, maka akan terus memainkan peran penting dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas