Gedung Putih Tolak Larangan Terbang untuk Moskow, Bisa Timbulkan Perang Langsung AS dan Rusia
Amerika Serikat menolak menerapkan zona larangan terbang di atas Ukraina terhadap Rusia karena bisa menimbulkan konflik lebih besar.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
"Tetapi perang langsung antara dua kekuatan nuklir dunia seharusnya tidak dimulai," cuitnya.
Citra Satelit Tangkap Pergerakan Pasukan Rusia ke Kyiv
Invasi Rusia di Ukraina memasuki hari kelima pada Senin (28/2/2022) lalu dan pasukan Putin telah menuju Ibu Kota Kyiv.
Citra satelit yang diambil pada Senin menunjukkan konvoi besar-besaran militer Rusia di utara Ibu Kota Ukraina, Kyiv.
Konvoi itu membentang sekitar 40 mil (64 km), jauh lebih panjang dari laporan sebelumnya yakni 17 mil (27 km).
Maxar Technologies yang melaporkan foto ini, juga mengatakan pengerahan pasukan darat tambahan dan unit helikopter terlihat di Belarus selatan.
Jaraknya kurang dari 20 mil (32 km) di utara perbatasan Ukraina.
Menurut analisa CNN, ratusan tank, artileri, kendaraan lapis baja, dan kendaraan logistik itu dapat dilacak asalnya sesuai jalan yang mereka lalui.
Di Ukraina tepatnya barat laut Kyiv, semua jalan menuju ke Belarus.
Jalan raya dan jembatan di Kota Chernobyl berakhir di Belarus.
Baca juga: Belarusia Dilaporkan akan Kirim Pasukannya ke Ukraina untuk Membantu Serangan Rusia
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Konvoi Militer Rusia Sepanjang 64 Km Lebih, Ada Tank hingga Artileri
Setiap jalan utama lainnya di barat laut ibu kota Ukraina, Kyiv, berakhir di Belarus, yang berbatasan dengan Ukraina utara.
Selama berminggu-minggu sebelum invasi ke Ukraina, Rusia mengumpulkan pasukannya di Belarus.
Ratusan kendaraan militer, pesawat, dan helikopter dipindahkan ke bekas negara Soviet itu untuk dengan dalih latihan bersama.
Namun, setelah manuver berakhir, pasukan Rusia tidak pulang.
Faktanya, citra satelit dari Maxar menunjukkan bahwa Rusia terus meningkatkan jumlah kendaraan militer, kekuatan udara, serta persenjataannya di Belarus.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)